NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

[LN] Suki na Ko ni Kokuttara, Futago no Imouto ga Omake de Tsuitekita - Volume 1 - Chapter 9 [IND]

 


Translator: Tanaka Hinagizawa 

Editor: Tanaka Hinagizawa 

Chapter 9 - Mereka Berdua (Si Kembar) Sepertinya Belum Mengetahui Kunjungan Maid Kembar Yang Sebenarnya



 "Ughh, aku lelah……"


 Aku duduk di sofa ruang tamu.


Hari ini, aku sedikit terlambat masuk kedalam kelas, dan murid pindahan yang dikabarkan pindah hari ini dan kakak perempuannya sedang membolos kelas, jadi aku mendapat pandangan aneh dari semua orang di sekitarku.


 Seperti yang diharapkan, hanya Takaya yang didorong ke berbagai hal.


 Sepertinya Takaya benar-benar tidak tahu bahwa Yuzuki memiliki saudari kembar.


 Sepertinya Yuzuki kaget karena sahabatnya sendiri tidak memberitahunya bahwa dia mempunyai saudari kembar seperti dirinya.


 Sepertinya Takaya tidak akan bertengkar dengannya, tapi Yuzuki mungkin akan mengalami sedikit kesulitan untuk berdamai mulai sekarang.


 Tentu saja, aku tidak cukup berani untuk ikut campur dalam hubungan sahabat antar perempuan.


 Teman sekelasku lainnya juga tidak ikut-ikutan mencampuri urusanku, tapi──


 Adapun Fuuka, ada banyak orang yang penasaran dan khawatir bahwa sesuatu telah dilakukan kepadanya oleh Maki.

 Ini hanya masalah alami.


 Ada kemungkinan aku akan mengatakan sesuatu yang tidak perlu.


 Dia mendengarkan, tapi sepertinya dia masih berbicara dengan Fuuka dengan hati-hati hari ini.


 Untuk saat ini, baik aku maupun mereka berdua (si kembar) tidak berniat mengungkap hubungan antara threesome aneh ini.


 Meski begitu, tindakan mereka berdua (si kembar) baru-baru ini sangat berbahaya.


"Sangat jarang aku berada sendirian di rumah ini……"


 Hari ini, mereka berdua (si kembar) akan berpesta dengan teman-teman sekelasnya.


 Ku kira itu memiliki arti pesta penyambutan murid baru untuk Fuuka.


 Tidak hanya Yuzuki, bahkan Takaya juga ikut mengajakku, tetapi aku menolaknya.


Mereka berdua dan Takaya adalah pengecualian, dan teman sekelas lainnya takut padaku.


 Aku tidak ingin berpartisipasi dalam pesta penyambutan dengan banyak orang.


 Mungkin mereka berdua dan Takaya juga merasakannya, jadi mereka tidak mengajakku dengan paksa.


 Nah, semoga saja Fuuka bisa berbaur dengan teman-teman sekelas di pesta penyambutannya, dan ngomong-ngomong, Yuzuki dan Takaya bisa berdamai, jadi tidak ada yang perlu dikatakan.


 Mungkin terlalu berlebihan untuk mengharapkan semuanya diselesaikan di luar diriku.


 Namun, sekali lagi, aku terkejut dengan Fuuka yang pindah sekolah...


 Kami juga memiliki nilai deviasi yang masuk akal, dan seharusnya tidak mudah untuk digabungkan.


 Atau, apakah kekuatan keluarga Tsubasa memaksanya untuk pergi ──


 Kalau dipikir-pikir, aku masih belum tahu banyak tentang keluarga Tsubasa.


 Sepertinya keluarga nya sangat kaya, tapi berapa banyak kekayaan nya?


 Dia bahkan mempekerjakan seorang Maid, jadi tidak peduli bagaimana aku melihatnya, keluarga nya bukan orang kaya biasa──


- Scene Change -


" "Selamat datang kembali" "


"……Ada apa dengan, Maid ini?!?"


 Aku segera melompat kebelakang ke belakang sofa.


 Dua wanita berpakaian Maid muncul di ruang tamu seolah-olah mereka baru saja bermunculan.


 Tidak perlu dikonfirmasi lagi, itu bukan Yuzuki dan Fuuka.


 Aku hanya sedang memikirkan Maid itu sekarang, jadi aku lebih terkejut lagi.


"Jeduk. Langkah yang bagus. Jika orang yang mencurigakan muncul, amankan keselamatan Anda sendiri terlebih dahulu. Apakah ini jawaban yang benar"


"Kebanyakan orang pasti akan terdiam membeku dan tidak bisa bergerak. Melawan akan terlalu berisiko. Menggunakan sofa sebagai pelindung adalah keputusan yang bagus"


"Siapa kalian?……!?"


 Tidak ada langkah kaki, dan pintu ruang tamu tertutup.


 Bagaimana mereka bisa masuk...?


"Tidak ada kejutan. Seorang Maid adalah seseorang yang dikhususkan bersembunyi dibalik bayangan. Ini adalah keterampilan dasar untuk pergi ke samping tanpa diketahui orang lain"


"Dikatakan bahwa di masa lalu, Maid tidak akan menunjukkan diri mereka sendiri kepada majikan dan keluarga mereka."


"……Aku bukan Master mu, kamu bukan Maid ku"


 Para wanita berseragam maid ini terlihat sama persis, mulai dari gaya rambut hingga pakaiannya.


 Mereka memiliki rambut setengah panjang yang berwarna perak, dan mengenakan gaun hitam dan celemek putih.

 Roknya cukup panjang hingga mencapai pergelangan kaki.


 Mereka memakai ikat kepala putih di kepalanya.


 Ini adalah pakaian pelayan ortodoks yang tampaknya berada di rumah-rumah aristokrat di sekitar Inggris.


 Aku tidak mengenal Maid para bangsawan Inggris, jadi aku tidak yakin dengan tebakanku ini.


 Mereka berdua terlihat agak dewasa, dan umur mereka mungkin terlihat satu atau dua tahun lebih tua dariku--


 Mereka berdua memberikan kesan tanpa ekspresi dan dingin, tapi—mereka berdua sangat cantik.


"Yah, aku punya tebakan ... atau lebih tepatnya, sulit untuk menebak siapa kalian berdua."


" "Ya, Master kita adalah Tsubasa Yuzuki-sama and Fuuka-sama" "


"……Haaaah. Maid Yuzuki dan Fuuka──Tidak, mereka berdua sendiri adalah Maid."


"Asa Nagami"


"Yuu Nagami"


 Setelah mengatakan itu, keduanya meraih ujung rok mereka dan membungkuk dengan anggun.



 Lagipula, perilakunya sangat berbeda dengan Yuzuki dan Fuuka ketika menjadi Maid.


 Bahkan mata yang tidak terlatih pun dapat mengetahui bahwa gerakan Maid nya itu adalah orang yang terlatih secara profesional.


 Aku bahkan tidak tahu pelatihan profesional seperti apa yang dimiliki Maid sungguhan.


"Seperti yang kalian barusan katakan, kalian berdua adalah Maid yang melayani keluarga Tsubasa, kan?"


"Ingatan yang kuingat hanya, saya telah bekerja di keluarga Tsubasa dari dulu."


"……Maksudku, apakah sebenarnya ada pekerjaan yang disebut Maid? Ku pikir satu-satunya tempat di mana ada Maid adalah di kafe Maid."



"Biarpun kau bilang begitu, mau bagaimana lagi, karena dia sebenarnya adalah seorang maid"


"Keluarga Tsubasa telah lama memiliki hubungan yang kuat dengan bangsawan Inggris, dan mansion aslinya juga bergaya Inggris."


"Negara yang masih memiliki Maid tidak terlalu jarang."


"Singkatnya, ini seperti Maid rumah tangga. Tapi, kami bukan tipe Maid yang bisa dipanggil dengan satu panggilan telepon."


"Aku bisa tahu hanya dengan melihatmu saja bahwa kalian berdua berbeda dari Maid rumah tangga……"


 Memakai pakaian Maid pada zaman saat ini memiliki rasa cosplay yang kuat.


 Namun, jika keluarga ku menjadi sekaya keluarga Tsubasa, keluarga ku mungkin akan memiliki setidaknya beberapa Maid, dan aku tidak tahu apa-apa tentang dunia kelas atas.


 Kalau dipikir-pikir, apakah Yuzuki dan Fuuka mengatakan sesuatu tentang Maid rumah?


"Jika ku ingat dengan benar, ku pikir aku pernah mendengar bahwa Maid dari keluarga asli Tsubasa mengenakan baju dan celana biasa."


"Ini adalah Maid selain kami. Kami berdua berbeda dari mereka"



"Atasan kami tidak mengizinkan kami mengenakan apa pun selain pakaian Maid formal untuk efisiensi."


"……Aku mengerti"


Mereka berdua berkata bahwa beberapa Maid memakai apa yang disebut pakaian Maid.


 Ku pikir dia juga mengatakan dia orang aneh.


 Tentu saja, para Maid memiliki suasana yang tidak biasa hanya dengan melihat mereka...


"Oke, mari kita lanjutkan topik ini dan menerima bahwa kalian berdua adalah Maid yang sangat terlatih"


"Apakah Anda memerlukan beberapa langkah kedepan"


"Apa tujuan keberadaanmu?"


"Maaf, aku adalah orang biasa dan tidak ada hubungannya dengan Maid. Maksudku... kenapa kalian berdua bisa kembar?"


"Anda terus mempertanyakan keberadaan kami"


"Alasannya adalah sel telur yang telah dibuahi terbelah menjadi dua dan tertanam, maka lahirlah seorang anak kembar."


"Jangan bilang di teempat tidur"

 Bukankah para pelayan ini mengolok-olokku?


"Ada ribuan orang yang berhubungan dengan keluarga Tsubasa, bukan, ada puluhan ribu. Di antara mereka yang terlibat, kami dipilih sebagai anak-anak dari eselon atas, kembar, dan orang-orang yang sebaya dengan nona muda."


"Anak-anak dari keluarga Tsubasa seharusnya memiliki seseorang yang sebaya dengan mereka sebagai pembantu dekat dan pengasuh mereka. Karena Yuzuki Ojou-sama dan Fuuka Ojou-sama adalah saudari kembar, ajudan dan pengasuhnya juga harus kembar."


"Kami telah merawat kedua Ojou-sama itu sejak kami masih muda."


"Kalian hanya kelihatannya satu tahun lebih tua darinyaa, tapi kalian sudah seperti orang tua asuhnya"


"……Saya tidak berpikir bahkan pengasuh harus kembar. Keluarga Tsubasa telah berubah"


"Maaf, tapi keluarga Tsubasa hanyalah keluarga kaya. Itu bukan garis keturunan misterius yang mewarisi kekuatan khusus."


"Hanya gadis-gadis itu yang berbeda"


"……Aku mengerti"


 Untuk orang sepertiku, yang mengenal Yuzuki dan Fuuka, kalimat itu sangat persuasif.


 Namun, tidak salah untuk mengakui bahwa tidak hanya Yuzuki dan yang lainnya, tetapi juga mereka berdua ini telah berubah.


"Jadi... apakah aku harus memanggil berdua Nagami-san?"


"Tolong panggil saya Asa dan Yuu"



"Kalau tidak begitu, kita akan dimarahi oleh nona muda."


"Jadi, Asa dan Yuu... kenapa kalian tiba-tiba datang ke rumah ini??"


" "Tentu saja, kami berdua datang untuk memastikan secara langsung siapa orang yang telah dipilih oleh nona muda itu." "


"……Ehhhh"


 Aku bersandar di sofa dan melihat kedua Maid itu.


"Jika begitu, silakan periksa aku. Aku masih shock sekarang, jadi mengapa kau tidak duduk di sofa dulu?"


"Tidak, Maid tidak bisa duduk disitu"


"Apakah anda juga akan berjongkok ketika di kursi saat bekerja di toko?"



"Tidak heran. Jika kamu meniru hal seperti itu, kamu akan dibuang oleh ayahmu"


 Rupanya, mereka berdua tahu lingkungan rumah ku dengan baik.


 Lewatlah sudah hari-hari ketika seorang pegawai membaca koran di meja pelanggan.


 Setidaknya di Shinryu, staff toko tidak duduk di kursi toko meskipun tidak ada pelanggan saat toko buka.


"Yah, aku juga orang yang dimanfaatkan. Aku tidak akan berubah jika denganmu. Aku akan dalam masalah jika aku terlalu sopan"


"Tidak, Anda dapat beralih menggunakan kami"


"Akan memalukan untuk mengubah sikap saya nanti, jadi mulai sekarang saya akan memperlakukan Anda dengan sopan."


"……Terserahmu lah, Asa dan Yuu"


 Aku tidak bisa tenang ketika kedua Maid itu menatapku.


 Aku sudah terbiasa melihat gadis-gadis cantik dalam beberapa hari terakhir, tapi si kembar Maid ini berbeda dengan Tsubasa bersaudari.


 Entah bagaimana, mereka berdua itu tampak seperti boneka, atau lebih tepatnya, ada tatapan kosong yang terlihat dari matanya.


"Jika kau akan memeriksaku, bukankah akan lebih baik jika Yuzuki dan yang lainnya ada disini?"

"Lebih baik tidak jika Ojou-sama ada disini"


"Kami ingin melihat Anda yang sebenarnya"


"Jika ada Ojou-sama, mereka akan menghalangi konfirmasi kami."


"Ojou-sama terlalu berisik. Bagaimana bisa mereka tumbuh dewasa"


"Bukankah kau bilang kau yang membesarkannya!?"


 Maid ini terlalu cenderung menunggu tsukkomi.


"Yah, tidak peduli siapa yang membesarkan mereka, para Ojou-sama akan menjadi seperti itu. Anda memiliki banyak karakter"


"Keduanya ditakdirkan untuk tumbuh dewasa bersama. Kami tidak ada campur tangannya"


"Keluarga Tsubasa harus mempertimbangkan kembali kriteria pemilihan Maid mereka."


 Maid kembar ini tidak memiliki rasa kesetiaan kepada Yuzuki dan Fuuka.


 Gayanya yang sok Inggris hanya dalam penampilannya saja, dan tampaknya sifatnya berbeda dari Maid yang pernah ku lihat di drama luar negeri.


 Namun, Maid yang sebenarnya mungkin memang seperti ini, jadi mereka mungkin salah mengharapkan kesetiaan.

"Itu adalah wajah yang meragukan kesetiaan kita, Yuu."


"Ya, itu wajah yang sering kulihat, Asa"


"Tidak, tidak masalah bagi ku apakah kalian berdua setia pada Keluarga Tsubasa atau tidak. Selain itu, sepertinya kalian berdua tidak akan membahayakan Yuzuki dan Fuuka."


"Itulah tepatnya yang kami khawatirkan."


"Kami datang menemuimu untuk memastikan itu"


"……? Di sini? Apa?"


 Apa yang baru saja mereka katakan?


"Apakah Anda adalah orang yang menyakiti Yuzuki Ojou-sama dan Fuuka Ojou-sama atau bukan"


"Seperti yang anda ketahui, Ojou-sama adalah kembar ganda—satu orang memiliki perasaan dua orang."


"Oh, oh ahhh"


 Mereka berdua tiba-tiba menjadi serius dan mengangguk.


 Secara alami, Maid kembar ini sepertinya mengetahui rahasia Yuzuki dan Fuuka.


"Mereka yang disukai oleh para Ojou-sama, tanpa kecuali, akan mengalami kerusakan mental yang parah."


"Tapi Ojou-sama itu orang yang baik. Sangat menyakitkan ketika orang yang Ojou-sama cintai akan hancur"


"……Aku tidak terlihat terluka. Aku, Yuzuki, dan Fuuka memiliki hubungan yang baik"


" "ya, sepertinya begitu" "


 Maid kembar itu mengangguk pada waktu yang sama.


"Atau lebih tepatnya, kupikir sudah waktunya Anda akan hancur, jadi kami berdua datang menemui anda."


"Baik Ojou-sama dan kamu tampaknya baik-baik saja, jadi saya cukup bingung."


"Kau tidak terlihat bingung sama sekali"


 Lebih tepatnya, Maid ini bahkan tidak terlihat hidup sama sekali.


 Sebenarnya, jika Maid nya seperti ini, android yang dikembangkan oleh keluarga Tsubasa tidak ada gunanya kan? Orang Maid nya sendiri sudah kek robot.


" "Maki-sama. Anda tidak sendirian, bukan?" "


 Android berkata di luar konteks.

 Mereka berdua berpose di mana mereka dengan ringan meletakkan tangan mereka di depan tubuh mereka, dan bahkan tidak bergerak.


"……Aku tidak mengerti apa yang kau maksud"


"Maki-sama, yang mencintai Yuzuki Ojou-sama"


"Maki-sama yang mencintai Fuuka Ojou-sama"


" "Apakah Maki-sama benar-benar mencintai nya ?" "


 Lagi pula, Maid kembar itu tidak bergerak sama sekali kecuali mulut mereka.


 Ini lelucon, aku tiba-tiba sedikit tertawa dan menunggu karakternya yang cool runtuh, tetapi sepertinya itu tidak berguna.


 Mau bagaimana lagi, jadi aku memutuskan untuk tertawa terbahak-bahak.


"Haha, apakah menurutmu Yuzuki dan Fuuka punya kepribadian ganda?"


"Itu mungkin tidak sesuai dengan citra kepribadian ganda"


"Yuzuki dan Fuuka biasanya memiliki kepribadian yang biasa-biasa saja, tetapi pada titik tertentu, mereka berdua menjadi ganas, kejam, dan benar-benar sebaliknya - citra yang muncul dalam drama ketegangan sangat kuat.."


"Namun, Maki-sama mungkin memiliki dua kepribadian yang sama, kan?"


"Yah... bukankah kalian berdua semua memiliki kepribadian yang sama?"


"Tidak, tidak. Kami persis sama dalam hal penampilan, kepribadian, dan spesifikasi."


"Ada dua, bukan satu. Memiliki dua kepribadian bukanlah faktor yang bisa diabaikan"


"Aku tidak akan menganggap enteng Anda satu per satu"


 Betapapun miripnya mereka berdua, tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah makhluk yang terpisah.


 Aku tidak berpikir akan ada orang yang berpikir, `` Karena ada dua orang, tidak masalah jika satu orang mati’’.


"Aku tidak bisa membedakannya, jadi aku tidak bisa mengatakan terlalu banyak"


" "Cukuplah, Jangan menganggap kita berbeda masing-masing. Anggaplah saja kami berdua sebagai satu set" "


"Karena ini bukan makanan cepat saji. Bahkan jika kau mengatakan bahwa kau dapat menganggap 2 orang sebagai satu set ... apakah itu tidak persuasif bahkan jika aku mengatakannya?"


 Lagi pula, aku sudah memberi tahu satu orang, Yuzuki dan Fuuka juga sudah berkencan bersama denganku.


 Dari sudut pandang orang, wajar saja jika berpikir bahwa si kembar diperlakukan sebagai satu set.


"Tapi kenapa kalian berdua berpikir aku memiliki dua kepribadian? Bukankah itu cerita gila?"


" "Tidak, itu tidak aneh sama sekali. Itu adalah konsekuensi alami" "


 Maid kembar menggelengkan kepala.


"Jika ada orang yang bisa mencintai dua orang secara adil, hanya ada satu orang yang bisa memiliki dua orang di dalamnya."


"Kami telah melihat anak kembar yang terlalu istimewa, dan kami sudah sampai pada satu kesimpulan"


"Jika anda menyangkalnya, tidak apa-apa"


"Kami harap Anda akan memiliki hubungan yang baik dengan kedua Ojou-sama ini."


" "Itu dia" "


"……Kerja Bagus"


 Memang benar kalian datang untuk menemuiku.

 Mungkin ─ ─ juga, kalian lupa untuk tujuan awal kalian untuk datang kesini yaitu untuk mengkonfirmasi ku.


 Namun, aku tidak punya niat untuk menegaskan atau menyangkal apa yang mereka katakan.


 Setidaknya, bukan Maid kembar ini yang mengungkapkan rahasianya terlebih dahulu--


 Pasti Yuzuki dan Fuuka lah yang memberitahunya bahwa mereka menyukaiku.


- Scene Change -


Sejak usia dini, aku tahu bahwa aku tidaklah sendirian.


 Tidak lama kemudian aku mengetahui bahwa aku ternyata memiliki kepribadian ganda, tetapi aku yakin bahwa itu adalah sesuatu yang lain.


 Haruskah aku mengatakan bahwa itu bukan masalah besar?


 Tidak ada yang salah dengan memiliki orang lain di kepalaku.


 Bukannya tidak ada manfaatnya.


 Paling-paling, orang yang ku konsultasikan ada di dalam kepalaku sendiri.


 Aku pernah melihat seorang anggota masyarakat yang sibuk mengatakan ``Aku ingin satu lagi’’.


 Sayangnya, dalam kasusku, aku tidak bisa membagi waktu antara dua kepribadianku.


 Jika ada satu hal yang membuat ku berbeda dari orang lain, itu--


 Mencintai dua orang dalam waktu yang bersamaan.


 Aku hanya tidak ramah dan emosi ku normal, jadi aku mengalami cinta pertamaku di taman kanak-kanak.


 Kemudian, ketika aku masuk sekolah dasar, gadis-gadis yang ku suka selalu berubah di setiap kelas.


Dia mungkin sedikit berubah-ubah, tapi tidak ada yang istimewa.


 Lucunya, aku selalu memiliki dua gadis yang ku sukai.


 Aku tidak berpikir dua orang yang ku cintai memiliki kesamaan.


 Ternyata, aku tidak punya tipe wanita favorit tertentu, dan wajar saja jika aku jatuh cinta pada gadis yang pendiam, gadis yang selalu aktif, dan gadis berkepribadian berlawanan dariku di saat yang bersamaan.


 Aku hanya berubah-ubah──Aku suka memikirkan itu, tapi aku tidak jatuh cinta hanya dengan satu orang saja, dan juga, aku tidak jatuh cinta dengan tiga atau empat orang.


 Selalu, tanpa kecuali, aku menyukai “dua orang”.


 Hal itu sudah ku perhatikan sejak aku duduk di bangku SMA.


 Jatuh cinta pada dua orang sekaligus berarti hasrat seksual ku juga harus diarahkan kepada mereka berdua pada saat yang bersamaan.


 Tapi tidak ada laki-laki di luar sana yang tidak bisa dirangsang secara seksual oleh saudari kembar lucu berdada besar itu.




 Jika aku adalah orang yang normal, tidak mungkin aku akan menjalin hubungan dengan dua gadis sekaligus tanpa rasa bersalah, tetapi dalam kasusku, itu tidak menggangguku.


 Rasanya enak mencium bibir Fuuka sambil mengusap-usap payudara Yukigetsu.


 Itu yang terburuk, tapi dalam kasus anak kembar keluarga Tsubasa, itulah yang mereka inginkan, jadi tidak ada masalah.


 Mungkin aku satu-satunya orang yang bisa memiliki hubungan bebas dengan masalah takdir yang dimiliki oleh Yuzuki dan Fuuka.


 Atau mungkin, inilah takdir bahwa aku dan anak dari keluarga Tsubasa, yang merupakan dua dari kami, akan bertemu.


"Whew……"


 Sambil mendesah, aku mengangkat wajahku.


- Scene Change -


"Entah bagaimana ini rasanya aku sedang ber-nostalgia"


 Toko yang bagus ── Tidak, aku tidak bisa mengatakan itu bagus, tapi ini adalah toko ramen dengan penampilan yang kuno.


 Di malam hari, waktunya sudah lewat pukul jam 5 sore.


Ramen shop Shinryu has already put out goodwill.


 Shinryu buka jam 11 pagi, istirahat dari jam 3 sore sampai jam 5 sore, dan buka dari jam 5 sore sampai jam 10 malam.

 Jam malam sudah dimulai.


 Aneh rasanya, aku sudah kangen toko padahal belum genap sebulan tinggal di apartemen Yuzuki dan Fuuka.


 Ku pikir kerinduan adalah kata yang tidak ada hubungannya denganku, tetapi aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah aku tiba-tiba merasa kesepian?


 Saat aku membuka pintu geser toko dengan keras ──


"Ayolah, siapa kamu itu, um...……"


"Aku anakmu. Jangan lupa nama anak yang telah kau berikan padaku"


"Jangan bicara tidak masuk akal. Aku tidak memberikan mu nama tujuh belas tahun yang lalu, benarkan?"


"Matamu, kan kamu yang memberiku nama!"


 Pria paruh baya yang berada di belakang konter toko—tentu saja, adalah ayahku, Ryuji Maki.


Rambut pendek, memakai bandana, jas putih bersih, celana panjang dan celemek.


 Meskipun ayahku adalah pembuat toko ramen di kota yang sederhana, dia sangat berhati-hati dalam hal kondisi sanitasi.


 Hanya ada 2 pelanggan. Tokonya sepertinya baru saja dibuka, jadi seperti ini.

"Apa, apakah kamu diusir dari apartemen keluarga Tsubasa-san?"


"Ini tidak seperti aku diusir dari rumah orang tuaku, aku datang kesini hanya untuk melihat keadaan dari waktu ke waktu toko ini. Mana ibu?"


"Bawang hijau yang baru saja dibeli tidak cukup baik untuk disajikan kepada pembeli. Jadi, ibumu pergi untuk membeli yang baru."


"Ouh……"


 Di restoran kami, ayah ku adalah juru masak utama, tetapi ibu ku juga bertanggung jawab atas beberapa menu makanan.


 Ibu sangat pilih-pilih dalam memilih bahan.


"Ups, ya. Apakah Wakaba ada di sini??"


"Hei, hei. Apakah kamu datang jauh-jauh hanya untuk melihat adikmu?"


"Itu masih lebih baik daripada melihat wajah menjijikkan ayahku."


"Terserah. Aku memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan hari ini, jadi aku butuh bantuanmu untuk sementara waktu."


"……Fiuh. Pekerjaan rumah atau"


 Aku entah bagaimana melihat ke arah langit-langit.


 Setelah itu, aku melewati toko dan pergi ke lantai 2.


 Tentu saja, aku biasanya keluar masuk melalui pintu depan rumah ku, tetapi hari ini aku hanya ingin melihat bagaimana keadaan toko, jadi aku lewati saja jalan ini..


 Aku naik ke atas, mengetuk pintu dengan ringan di ujung, dan membukanya tanpa menunggu jawaban.


"Hey, Wakaba"


"Apa, Onii-chan"


 Yang menengok ke belakang bukanlah murid SD, melainkan murid SMP.


 Wakaba Maki, siswa sekolah menengah pertama tahun kedua.


 Tingginya kurang dari 150 sentimeter, dan postur tubuhnya cukup kecil.


 Dia memiliki rambut keriting pendek dan memakai seragam one-piece.


Adik perempuanku ini tidak biasa berganti pakaian kasual atau pakaian santai bahkan setelah pulang dari sekolah. Dia sepertinya merepotkan.


 Wakaba menghadap ke meja di kamarnya yang bergaya Jepang dengan enam tikar tatami.


 Dia sedang memegang pensil mekanik di tangan kirinya dan sedang menulis sesuatu di buku catatannya.

"Sepertinya banyak pekerjaan rumah hari ini"


 Tidak ada salam.


 Baik adik perempuanku maupun aku tidak peduli dengan etiket di rumah.


 Tidak, itu hanya antara aku dan adikku, dan biasanya aku menyapa orang tuaku.


"……Oh, apakah kamu memberi tahu ayah tentang itu"


"Apa itu, aku lupa"


 Adikku meletakkan pensil mekaniknya ke atas meja dan duduk di atas tatami dengan postur biasa.


 Seperti yang diharapkan, dia sepertinya tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.


 Sambil memastikan itu, aku juga duduk di depan adikku.


"Onii-chan, kamu tidak akan meninggalkan rumah, kan?"


"Meninggalkan"


"……Ah"


 Dengan satu kata dariku, adikku bisa menebak semuanya.


 Adikku dan aku juga terhubung oleh takdir - tentu saja itu tidak.

 Tidak mungkin anak kembar dari keluarga Tsubasa memiliki ikatan yang longgar.


"Hampir tidak ada orang yang tahu tentang Onii-chan"


"Aku sendiri biasanya tidak menyadarinya."


 Aku memiliki dua kepribadian di dalam diri ku.


 Ada dua perasaan cinta yang alami.


 Tapi itu tidak berarti apa-apa jika aku tidak memiliki seseorang yang ku cintai.


"Ketika aku mendengar bahwa Onii-chan ada di rumah wanita kembar itu, ku pikir mungkin saja kau dipaksa untuk jatuh cinta kepada wanita kembar itu"


"Yang kau bicarakan itu memang kenyataannya seperti itu, tapi... sepertinya aku sudah jatuh cinta pada Yuzuki dan Fuuka di saat yang bersamaan. Tapi, yah, itu adalah cerita yang sangat absurd. Ini terlalu merangsang untuk seseorang yang masih duduk di murid sekolah menengah pertama."


 Wakaba tersipu malu.


"Pembohong, kisah cintaku tidak penting bagimu sampai mati"


 Adikku tiba-tiba kembali ke wajah seriusnya.


 Itu adalah wajah palsu yang terlihat seperti memakai topeng, seperti 3DCG jelek.

"Tidak, aku mungkin tertarik. Apakah wanita kembar itu... mungkin seperti kita?"


"Ini sedikit berbeda ... yah, itu tidak normal"


 Aku menjelaskan kepada Wakaba bahwa anak perempuan dari keluarga Tsubasa adalah ‘kembar yang ditakdirkan’, seperti kami berdua.


 Walupun ini tidak boleh dikatakan kepada siapa pun.


 Namun, rahasiaku sudah terbongkar oleh keluarga Tsubasa.


 Itu sebabnya rahasia anak perempuan keluarga Tsubasa tidak boleh diceritakan ke keluarga Maki, tapi--


 Karena ini darurat, mau tidak mau aku harus menjelaskannya pada Wakaba.


 Mulut Wakaba terkatup--sebagai kakak laki-laki, ku jamin dia tidak akan mengatakan hal-hal yang tidak perlu kepada orang lain. Aku percaya dengannya..


 Di atas segalanya, tidak ada orang lain di dunia ini yang bisa ku ajak curhat selain adikku, jadi apa boleh buat.


"Hmm, takdir anak kembar ya? Ini seperti cerita okultisme"


"Nah, milik kita terbukti secara psikologis"


"Aku berbeda dengan Onii-chan. Onii-chan hanya suka merepotkan orang dan sama sekali tidak berguna"


"Tinggalkan aku sendiri"


 Aku mengambil buku catatan yang ditulis Adikku.


 Di sana ─ ─ ada banyak rumus miring yang dituliskan.


 Aku tidak dapat memahami rumus apa pun yang ditulis nya.


 Tidak, itu sesuatu yang aku bahkan tidak yakin apakah itu benar-benar rumus matematika.


 Apakah mungkin, jangankan murid SMP, sebagian besar mahasiswa juga tidak akan bisa memahaminya.


"Wakaba sangat pintar. Kamu seperti memiliki dua otak"


"Hanya ada dua sistem pemrosesan. Sangat mudah untuk dapat memikirkan masalah yang sama dengan dua kepribadian pada saat yang bersamaan"


"Hmm... Aku masih tidak paham"


 Wakaba menjelaskan bahwa rasanya seperti memiliki dua CPU.


Tampaknya tidak hanya menggandakan kecepatannya untuk berpikir.


 Namu bisa juga menjalankan banyak pemikiran pada saat yang sama — apa yang disebut multitasking tampaknya menjadi sesuatu yang bahkan dilakukan oleh orang biasa secara tidak sadar.




Dalam kasus Wakaba, CPU-nya sudah berperforma tinggi, sehingga tampaknya kecepatan berpikirnya 4 hingga 16 kali lipat dari orang normal.


 Angka itu didasarkan pada intuisi seseorang, dan sepertinya tidak ada dasar khusus untuk itu--


 Singkatnya — Adik perempuanku adalah seorang jenius.


 Namun, Wakaba menyembunyikan kelebihannya dari orang tua, guru, dan teman-temannya.


 Saat ini, satu-satunya orang di dunia ini yang mengetahui rahasia Wakaba adalah aku, kakak laki-lakinya.


"Jadi, apa yang akan kau lakukan jika si kembar tahu rahasia ku? Sekadar peringatan, jangan libatkan aku dengan urusan mu"


"Tidak ada alasan untuk mengungkapkan rahasiamu. Wakaba, beri tahu aku apa yang harus ku lakukan dengan otak mu yang sombong"


"Aku tidak tahu. Tidak masalah jika kau mengetahuinya, bukan? Dalam kasus Onii-chan, tidak ada salahnya untuk ditukar dengan yang tidak pantas."


"Jangan katakan apa pun yang kau pikirkan ... kau hanya tidak pantas"


"Bahkan jika bukan suatu kerugian bahwa orang-orang di seluruh dunia terlihat bodoh?"


"……Nah Terserahmu lah, jika kau memiliki masalah, beri tahu aku kapan saja"


"Jika aku bisa mengatasi nya sendiri, aku akan mengatasi nya tanpa memberitahu Onii-chan"


 Raut wajah adik perempuanku yang tanpa ekspresi itu menurunkan matanya dengan sedikit tatapan sedih.


 Aku mungkin satu-satunya orang yang bisa membaca perubahan ekspresi yang halus ini.


 Meski begitu, aku satu-satunya orang yang adik perempuan ku bisa menunjukkan wajah tanpa ekspresinya ini, dan dia biasanya mengekspresikan emosinya dengan benar seperti seorang gadis sekolah menengah pertama, tapi--


 Adikku sangat pintar sehingga dia memandang rendah orang-orang di sekitarnya.


 Setelah masuk sekolah menengah pertama, dia belajar bagaimana berperilaku tanpa menimbulkan keributan yang tidak perlu, namun saat masih kecil, ia sering adu cekcok dengan orang-orang di sekitarnya.


 Wakaba memang pintar, tapi dia masih kecil dan tidak kuat secara fisik, yang mungkin membuatnya menjadi target bully lebih mudah di sekolah.


 Namun, dia tampaknya tidak pernah diintimidasi, diabaikan atau bully.


 Akulah orang yang seharusnya melindungi adik perempuanku dari bahaya—atau lebih tepatnya, raut wajahku ini.



Bukannya aku tidak bisa melindungi adik perempuanku dengan cara yang keren, tapi ada desas-desus di SMP nya bahwa ``Jangan main-main dengan Wakaba Maki karena kamu akan dipukulin oleh kakak laki-lakinya’’.


 Sepertinya rumor seperti itu membuat Wakaba tidak dirugikan.


 Serius, aku tidak melakukan sesuatu yang spesial.


 Namun, mungkin saja keberadaanku melindungi mereka yang akan membullly Wakaba.


 Coba pikirkan lagi, bagaimana jika Wakaba di bully oleh teman sekelasnya—


 Adikku ini pasti akan menggunakan sumber daya otaknya yang terlalu berbakat untuk membalas dendam dan merencanakan serangan balik yang mengerikan.


 Ah, bahkan aku sendiri pun takut hanya membayangkannya saja...


"Onii-chan, aku tidak tertarik pada hal-hal biadab seperti balas dendam"


"……Itu benar"


 Kepala adikku pasti sudah terlalu pusing, dan dia bisa melihat apa yang kupikirkan.


 Itu sebabnya adikku ini enak diajak bicara meskipun dia lebih muda dariku.


"Onii-chan, ini kesempatan pertama dan terakhirmu"

"Apa……?"


"Tidak ada gunanya curhat denganku. Ini bukanlah masalah yang bisa ditangani dengan menggunakan otakku, Onii-chan"


"Kau memiliki hobi membuang-buang kinerja otakmu"


 Wakaba adalah orang yang cerdas yang tampaknya mampu melebarkan sayapnya ke seluruh dunia, tetapi dia malah ikut membantu pekerjaan orang tuanya sebagai gadis papan nama di toko ramen.


 Selain itu, dia mengenakan pakaian cheongsam yang lucu dan sering memamerkan keramahannya, dicintai oleh pelanggan, dan membuat mereka membuat pesanan tambahan saat dia berjuang untuk tokonya.


 Dia mungkin membutuhkan otak untuk bekerja di toko ramen, tapi otaknya bukan hal yang cocok untuk digunakan pada pekerjaan nya saat ini.


 Orang tua kami tidak menyadari kecerdasan mudanya.


 Tidak seorang pun kecuali aku yang memperhatikannya.


 Wakaba sepertinya tidak ingin orang lain memperhatikan keanehannya.


 Dia menyimpan keterampilan akademiknya yang pintar di sekolah dan berperan sebagai siswi SMP biasa.


 Apakah hanya karena dia tidak ingin membuat keributan, atau apakah itu rencana dengan pandangan ke masa depan──adik perempuanku sepertinya tidak ingin menjelaskannya kepadaku saat ini.


"Ini sebenarnya bukan hobi, tapi... pasti akan merepotkan jika memikirkan hal-hal yang sudah jelas."


"……Aku belum tahu, tolong jelaskan"


"Sulit untuk menjelaskannya"


 Ketika Wakaba mengatakan itu dengan rasa tidak suka yang tulus, dia jatuh untuk tidur di atas tatami.


 Dia meregangkan kakinya dan meletakkannya di atas lututku saat aku duduk bersila.


 Sangat jarang, adikku ini ingin dimanjakan.


 Mungkin sulit dipahami orang lain, tapi inilah cara Wakaba mengungkapkan rasa sayangnya.


 Anehnya, apakah dia merindukanku...?


"Akan lebih mudah jika seperti ini"


"……Aku tahu"


 Lagipula, sepertinya aku bisa melihat apa yang dipikirkan adikku.


 Untuk saat ini, aku masih mencoba untuk mendorong kelanjutan ceritanya.




"Haa... Dengan kata lain, kamu tidak harus berpikir seperti anak kembar dari keluarga Tsubasa itu. Paling tidak, kemungkinan si kembar bertemu orang serupa seperti Onii-chan dalam hidupnya di masa depan mendekati nol persen."


"Jadi, jangan biarkan Yuzuki dan Fuuka kabur dariku?"


"Tidak tidak. Jika kau ingin jatuh cinta dengan seseorang, lakukanlah. Jika kau ingin jadi sepertiku dan mengakhiri hidupmu tanpa cinta, kau harus meninggalkan rumah Tsubasa sekarang dan membantuku di toko ramen kita."


"Meskipun aku merasa ada garis dari mulut Wakaba yang tidak bisa ku abaikan. Sesuatu yang tidak berhubungan dengan cinta atau sesuatu seperti itu..."


"Aku tidak perlu tambahan tsukkomi. Aku tidak sedang melakukan komedi, jadi tsukkomi adalah pertukaran yang tidak berarti"


"Bukankah itu juga tsukkomi... yah, aku tahu maksudmu"


 Aku, yang menyukai dua orang pada saat yang sama, tidak dapat memiliki hubungan yang baik kecuali ada seseorang yang menyukaiku pada waktu yang sama.


 Ini jauh dari kata layak ketika aku jatuh cinta dengan dua orang yang berbeda...




"Secara umum, Onii-chan disebut orang-orang seperti monster, tetapi Onii-chan memikirkan hal-hal dengan dua kepribadian, sama sepertiku. Tidak perlu curhat dengan siapa pun. Ada yang dekat denganmu lebih dari siapa pun, dan ada juga orang yang bisa kau ajak bicara—ada kepribadian ganda."


"Kita memiliki kepribadian yang sama, jadi meskipun kita saling curhat, kita berdua hanya akan mendapatkan jawaban yang sama."


"Belum tentu. Manusia adalah makhluk kontradiktif. Mungkin, bahkan jika manusia hasil kloning digunakan secara praktis, mereka akan memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda dari aslinya. Bahkan jika ada beberapa klon yang dibesarkan di lingkungan yang sama, pasti akan ada perbedaan pada setiap individu."


"Jangan memberikan contoh yang tidak bisa ku mengerti seperti ini lagi"


 Namun, memang benar bahwa aku tidak terganggu berkencan dengan Yuzuki dan Fuuka.


 Itu sebabnya ketika aku memberi tahu perasaan ku kepada Yuzuki, aku dapat segera menjawab meskipun harus ada syarat berkencan dengan Fuuka juga. Namun aku langsung menyetujuinya.


 Bahkan ketika ditekan oleh Yuzuki dan Fuuka, aku dengan cepat memberikan jawaban apakah aku harus menanggapinya atau tidak.


 Aku ragu-ragu untuk menciumnya, mengusap-usap, dan mengisap payudara mereka berdua, tetapi jika diri ku yang lain mengizinkannya, aku akan segera melakukannya, sat-set-sat-set.


 Itu benar -- ketika aku merasa khawatir, aku bertanya-tanya pada diriku yang lain.


 Bahkan, ada beberapa kali salah satu dari diriku yang lain menyangkalnya.


 Menurut adik perempuanku pintar ini, dalam kasusku, kepribadianku 99% sama, tetapi hanya berbeda 1%.


Oleh karena itu, mungkin ada ketidaksepakatan.


 Wakaba juga mengatakan persentasenya sudah sesuai.


 Menurut Wakaba, tidak ada yang 100% di dunia ini.


 Terutama dalam hal-hal yang ambigu seperti mentalitas manusia, identitas yang sempurna itu tidak mungkin.


 Namun, jika kepribadian ganda ku memberikan izin pada saat yang sama, tidak akan ada lagi keraguan didalam diriku.


 Bahkan jika hanya mereka berdua yang sepakat, itu berarti mereka memiliki jawaban yang pasti di dalam diri mereka sendiri ―― berpikir ragu-ragu hanya akan membuang-buang waktu.


 Jadi, tentang Yuzuki dan Fuuka--jika aku sudah memiliki jawabannya sendiri, aku tidak akan ragu.


 Jika, di atas semua itu, adik perempuanku, yang ku tahu bahwa dia lebih pintar dari siapa pun, akan menyatakan bahwa ini adalah kesempatan pertama dan terakhirku.


 Aku seharusnya tidak melepaskan Yuzuki dan Fuuka—mereka berdua.




Post a Comment

Post a Comment