Translator: Tanaka Hinagizawa
Editor: Tanaka Hinagizawa
Chapter 10 - Mereka Berdua (Si Kembar) Tampaknya Sudah Mengetahui Sebuah Kebenaran Tentang Diriku.
P"Oh, Maki. Aku menyukainya"
"Maki-san, ini terasa sangat enak."
"…………"
Sebelum meninggalkan rumah, ku pikir aku akan menunjukkan wajahku di toko sekali lagi.
Mereka berdua yang terlihat sangat akrab sedang menyeruput ramen yang berjejeran di konter toko.
Gyoza dan nasi goreng (ukuran normal) diletakkan di sampingnya. Mereka berdua makan terlalu banyak.
"Jangan khawatir, Maki. Karena aku menyajikan gyoza tanpa bawang putih untuk para gadis-gadis!"
"Ayah, bukankah ayah mengatakan bahwa gyoza tanpa bawang putih adalah hidangan untuk orang bodoh tanpa jejak kejantanan?"
"Kita hidup di dunia bebas genre akhir-akhir ini. Toko ramen juga harus beradaptasi dengan zaman sekarang, hahahah!"
"…………"
Ayah ku ini berbicara tanpa ada pengertiannya sama sekali.
Wakaba pasti telah mendiktekan kata-kata yang absurd kepadanya.
"Meski tanpa bawang putih, gyoza ini kaya akan rasa dan lezat."
"Ya, kuahnya meluap-luap dan rasanya enak tak tertahankan. Rasa dari bahan-bahan yang ada didalam mangkuk nya menonjol dan itu yang terbaik"
"……Makanlah secara perlahan. 2.560 yen hanya untuk dua orang"
"Ayolah! Jangan bicara tentang biaya ketika sedang makan!"
"Aku tahu, aku tahu, aku hanya bercanda"
Pertama-tama, aku tidak bisa membiarkan Yuzuki dan Fuuka membayarnya.
Itu karena aku diberi makan gratis setiap hari.
"Maksudku, apa yang sedang kau lakukan Fuuka? Bukankah tadi kau ikut pesta penyambutan yang mewah??"
"Memang, tapi aku harus pergi"
"Pesta penyambutan tanpa karakter utama tidak berguna... bukan?"
"Setiap orang harus memiliki alasan untuk bermain. Fuuka baru saja keenakan setelah menyeruput dashi"
"Sulit memahami apa yang dipikirkan Fuuka"
TL/N: Dashi (出汁) adalah kaldu dasar untuk semua masakan Jepang. Dashi dibuat dari sari kombu dan katsuobushi yang dimasukkan ke dalam air mendidih dan disaring sesudah katsuobushi tenggelam di dalam air.
Jika tidak ada yang baik-baik saja, mengapa kau tidak keluar dari sana dan bermain tanpa memaksakan diri untuk memberikan alasan?
Bahkan, aku bertanya-tanya apakah pesta penyambutan masih berlangsung sekarang...?
"Sementara itu, apakah kau ingin aku makan juga? Ayah, butkan nasi goreng selada dan ayam goreng"
"Buatlah sendiri, anhar"
"Toko macam apa ini, bangsat!?"
Meskipun aku hanya bercanda, ayahku dengan baik membuatkan pesananku.
Makan buatan dari ayahku untuk pertama kalinya aku memakannya dalam beberapa saat terakhir──
"Hah, Selamat makan. Terlepas dari rasanya, porsinya terlalu banyak"
"……Kamu makan dengan luar biasa seperti biasanya, Maki"
"Entah bagaimana, Maki sepertinya terlihat makan lebih enak disini daripada makanan buatan kami."
"eh, hal semacam itu"
Aku memesan nasi goreng selada dan ayam goreng, satu porsi besar ramen tulang babi dan pangsit jumbo.
Ini pasti akan membuat ku kekenyangan, tapi makanan yang dibuat ayahku rasanya sangat enak.
Mungkin aku sudah terbiasa dengan rasa ini.
"Sampai jumpa lagi, Ayah. Sampaikan salamku untuk ibu"
"Aku akan membayar kalian semua untuk hari ini"
"……Aku tidak ingin melangkahi ambang pintu rumah orang tua ku lagi"
Sambil bertukar kata hal-hal semacam itu, aku meninggalkan toko.
Seberapa jauh ibu pergi untuk membeli bawang hijau?
Bukankah dia pergi ke area produksi?
Ngomong-ngomong, aku dan si kembar memutuskan untuk pergi ke stasiun.
"Makanannya terasa enak. Rasa itu, aku juga ingin membuatnya kembali"
"Ayo kita coba mumpung rasanya masih teringat di ingatan kita. Menu masakannya adalah nasi goreng selada, ayam goreng, ramen tulang babi, dan pangsit."
"Aku bahkan sampai tidak ingat rasa makanan favorit ku, karena enaknya masakan tadi"
Mereka berdua mulai membuat resep sambil bersenang-senang.
Bahkan jika aku tidak tahu resep nya, ayahku pasti akan dengan senang hati mengajari Yuzuki dan Fuuka tentang resep menu restoran.
Ayah ku baik kepada pelanggan wanita muda. Akan lebih dari itu jika dia berhutang budi pada si kembar yang cantik.
Aku ingin tahu apa pendapat keluargaku tentang anak kembar dari keluarga Tsubasa?
Orangtuaku tahu bahwa aku tinggal bersama dengan mereka berdua, tetapi apakah orang tuaku bahwa kami bertiga sedang berkencan—?
Tidak, aku juga ingin tahu tentang itu──
"Yuzuki, Fuuka.?"
"ya? ada apaan"
"Wajahmu terlihat serius, Maki-san."
"Mengapa kalian berdua tiba-tiba datang ke toko keluarga ku?"
"Karena Maki tiba-tiba pulang kerumah orangtuamu"
"Kamu bukan tipe orang yang rindu keluarga"
Aku berpikir benar juga ya.
"Aku baru saja kangen dengan adik perempuanku... di rumah orang tuaku. Selain ayah dan ibuku, adik perempuan ku masih SMP. Jika aku tidak melihat wajahnya untuk sementara waktu, aku harus khawatir kepadanya"
"Apakah kamu sebenarnya seorang siscon, Maki-san? Maksudku, kamu mencintai Adikmu. Apakah itu berarti kamu menyukaiku, sebagai adikmu?"
"Fuuka bukan adikku!"
"Aku tidak pernah berpikir akan ada perbedaan. Kami berdua bersaudara kembar adalah satu, tapi tidak ada yang bisa ku lakukan untuk membedakan antara aku dan adik perempuanku. Secara sosial"
"Secara sosial..."
Aku tidak pernah berpikir bahwa masyarakat akan menghalangi jalan kita.
Tidak, aku yang menghalangi jalannya sendiri.
"Aku juga bukan seorang siscon. Sebenarnya, adikku adalah anak yang sedikit bermasalah."
Masalahnya, tidak ada yang menyadari bahwa Wakaba sebenarnya adalah anak yang bermasalah.
Aku tidak pernah tahu kapan kemampuan berpikirnya yang terlalu tinggi akan menjadi sumber masalah.
Sebagai kakak laki-laki, aku tidak bisa terlalu lama mengalihkan pandanganku darinya.
"Begitu ya, jika adikmu menjadi anak yang bermasalah, Maki-san lah yang akan menjaganya……"
"Aku juga ingat kakaku yang jahat"
"Hentikan, hentikan. Apa yang akan kamu lakukan dengan pindahan sekolah mu, Fuuka?"
Fuuka, yang secara alami menyusup ke sekolah lain, tidak bisa dikatakan tidak etis.
Tentu saja, aku tidak bisa lagi meninggalkan Fuuka dan Yuzuki sendirian, sama seperti adik perempuanku.
Sebelum aku menyadarinya, aku mulai menganggap mereka berdua sebagai kerabatku.
"Maki, Asa dan Yuu datang ke rumah, kan?"
"……Ya, mereka berdua datang secara tiba-tiba"
"Kedua orang itu datang untuk memeriksa aku dan Fuuka secara teratur. Aku belum pernah melihatnya sejak Maki datang ke rumah kami, tapi ku pikir dia akan datang suatu hari nanti. Pakaian Maid nya adalah tempat yang baik untuk menjadi anakronistik"
"Baru-baru ini, kalian berdua juga mengenakan pakaian Maid."
"Asa dan Yuu bangga menjadi Maid dan mengatakan bahwa mereka tidak bisa memakai pakaian apa pun selain pakaian Maid untuk bekerja. Kami juga bangga membuat kostum Maid erotis untuk Maki-san."
"Sepertinya, itu lebih pantas untuk dipakai sebagai pakaian cosplay……"
Meski tidak bisa dipungkiri jika pakaian maid hanya terlihat seperti pakaian cosplay.
"Tidak, aku tidak peduli dengan pakaian nya. Kupikir cepat atau lambat, Asa dan Yuu akan datang, jadi tidak apa-apa, tapi... masalahnya adalah mereka memanfaatkan ketidakhadiran kami disana."
"Dengan kata lain, ada sesuatu yang meresahkan tentang Maki-san, itulah yang dipikirkan Asa, Yuu, dan keluarga Tsubasa, setidaknya seperti itu."
"okay"
Aku telah memutuskan untuk berbicara dari mulutku, jadi akan lebih baik jika aku menjelaskannya sesegera mungkin.
Apa pendapatmu tentang anak kembar?
Kemungkinan besar kamu akan lupa dan linglung.
Itu benar-benar berbeda dari “kembar” Yuzuki dan Fuuka, Asa dan Yuu yang jelas dan mudah dipahami.
Tidak ada kata kunci yang mudah dipahami dengan perasaan aku akan menjadi koki generasi kedua, seperti takdir kembar mereka berdua.
Ada kepribadian ganda di dalam diriku — tidak masuk akal untuk berpikir bahwa hal seperti itu hanyalah khayalan.
Namun, meskipun Yuzuki dan yang lainnya tidak bisa mempercayai “kepribadian gandaku”.
Dapatkah mereka berdua percaya bahwa aku telah jatuh cinta dengan Yuzuki dan Fuuka pada saat yang sama?
- Scene Change -
Kamarku yang berada di keluarga Tsubasa terlalu besar dan aku masih merasa tidak nyaman didalamnya.
Atau mungkin aku akan pergi dari sini dengan rasa gelisah.
Tinggal di sini masih terasa seperti mimpi, dan aku akhirnya memikirkan hal-hal seperti itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Aku berbaring di ranjang besarku dan menatap langit-langit.
Setelah kembali ke rumah, kami bertiga makan malam sama seperti biasanya.
Setelah makan malam, aku langsung mandi, menonton TV di ruang tamu, lalu kembali ke kamar.
Seolah-olah malam itu tidak pernah terjadi—
Di malam hari, aku ingat jalan pulang setelah meninggalkan rumah orang tua ku.
Sambil mengikuti jalan menuju apartemen, aku berbicara dengan Yuzuki dan Fuuka tentang kepribadian ganda ku
Mereka berdua tidak terkejut dengan penjelasanku tentang ‘kepribadian ganda’.
"Yah, karena kita seperti ini, kupikir Maki juga punya sesuatu."
"Kepribadian ganda, ya? Aku tidak begitu mengerti, tapi aku tidak berpikir bahwa itu bohong"
Itu adalah reaksi yang sangat cerah.
Nyatanya, keuntungan memiliki kepribadian ganda adalah sejauh aku bisa mengadakan pertemuan mendadak dalam pikiran ku.
Atau mungkin ada orang yang punya lebih dari satu, padahal aku cuma punya dua.
Dua orang bahkan tidak dapat mengambil suara mayoritas, tetapi jika jumlah kepribadiannya ganjil, ada metode untuk mengambil suara saat ragu.
Namun, apakah kepribadian ku ada dua atau tiga orang, Yuzuki dan Fuuka tidak akan pernah mendapat masalah dari itu.
Itu juga tidak akan berpengaruh pada keluarga Tsubasa.
Meski begitu, alasan aku tidak bisa mengungkapkan kepribadian gandaku kepada mereka berdua adalah--
Karena menurutku aku tidak normal.
Fakta bahwa aku memiliki kepribadian ganda adalah murni cerita internal ku, tetapi jatuh cinta dengan dua gadis sekaligus adalah cerita eksternal.
Ini bukan rencana yang diselesaikan oleh ku sendiri.
Jatuh cinta dengan dua orang yang berbeda pada waktu yang sama──
Tidak mungkin aku bisa memiliki hubungan yang layak seperti ini.
Dan sekarang, libidoku datang langsung 1 set.
Aku tidak berpikir bahwa aku selalu setuju dirayu oleh Yuzuki dan Fuuka selama beberapa hari terakhir.
Jika aku ingin menolaknya, aku bisa melakukannya, dan apa pun yang terjadi, aku malah secara aktif memintanya — faktanya begitu.
Ini bukanlah video erotis, dan tidak realistis untuk mengatakan “Ayo kita threesome!”
Tidak, sebenarnya, kami bertiga sudah melakukan banyak hal, tapi...
Bagaimanapun jugan, karena aku jatuh cinta dengan Yuzuki dan Fuuka, aku menginginkan ikatan fisik dengan mereka berdua.
Aku bisa mengkonfirmasi nya lagi, tapi begitu aku menjadi siswa sekolah menengah, cinta dan hasrat seksualku tidak dapat dipisahkan.
Seksualitas bukanlah masalah kecil dalam membangun hubungan romantis.
Itu sebabnya, bahkan jika aku jatuh cinta dengan seseorang, aku tidak boleh mengarahkan perasaan itu ke mana pun -- begitulah seharusnya.
Namun, secara tak terduga, seorang partner muncul yang dapat memuaskan perasaanku――
Secara terpisah, Yuzuki dan Fuuka tidak dilahirkan untuk menghadapi ketidaknormalanku ini.
Itu benar, karena sepertinya aku yang menggunakan Yuzuki dan Fuuka.
Tentu saja, aku tahu bahwa aku sudah terlalu banyak berpikir.
Namun, aku selalu saja merasa bersalah.
Aku masih bertanya-tanya apakah aku harus terus menerima keberuntungan yang luar biasa dari mengencani dua gadis cantik dan montok.
"Maki" "Maki-san"
"…………Apa!"
Lampu di langit-langit tiba-tiba mati—atau begitulah menurutku, tapi kemudian lampu senja muncul.
Aku tidak mendengar suara Freya, tapi lampu sepertinya berubah menjadi seperti sinar bulan.
Aku melompat panik ketika mendengar suara itu pada saat yang bersamaan.
Ketika aku berbalik di tempat tidur──
"Maaf karena telah membuatmu menunggu"
"Maaf, aku telah membuatmu menunggu"
"……Aku tidak sedang menunggu kalian berdua"
Yuzuki dan Fuuka berdiri di samping tempat tidurku.
Keduanya terlihat sangat serasi, dalam balutan gaun putih.
Tali bahunya terlihat sangat tipis, dan garis lehernya terbuka sangat lebar, sehingga aku bisa melihat belahan dadanya yang menonjol dengan sangat jelas.
Melalui kain tipisnya, bagian atas dadanya terlihat seperti sedang melayang.
Mungkin mereka berdua tidak sedang memakai bra.
"……Aku tidak bisa membedakan kalian berdua bsama sekali"
"Benarkah?"
"Iya kah?"
Terlalu sulit untuk membedakan mereka berduaa, tetapi hari ini mereka berdua — terlihat sama persis.
Mereka berdua membuat rambut lurus nyas ke bawah tanpa mengikat atau mengepangnya.
Aku tidak menyadarinya sampai sekarang, mungkin karena salah satunya selalu diikat.
Yuzuki dan Fuuka memiliki panjang rambut yang sama persis. Mungkin berbeda dalam 1 milimeter.
Rambt Yuzuki memiliki warna coklat muda, dan Fuuka memiliki warna rambut hitam legam.
Tapi sekarang-
"Begitu ya, Yuzuki yang mewarnai rambutnya, kan?"
Keduanya memiliki rambut berwarna coklat muda.
Aku hampir ragu-ragu, tetapi aku tidak ingin membuat kesalahan dengan jawabannya.
"Kamu pikir aku mewarnai rambutku menjadi warna cokelat? Sebenarnya, Fuuka lah yang mewarnai rambutnya menjadi hitam. Rambut kami berdua warna aslinya adalah cokelat"
"Aku jelas terkejut dengan itu"
Bahkan tanpa curiga, aku mendapat kesan bahwa Yuzuki lah yang telah mewarnai rambutnya menjadi coklat.
Pastinya, ada beberapa orang Jepang yang berambut cokelat.
Di rumah, rambutnya benar-benar hitam, tetapi pigmentasi Wakaba sedikit lebih terang.
"Aku seorang introvert polos. Aku membuatnya hitam karena ku pikir akan keren jika aku tidak punya rambut cokelat."
"Itu bohong, kan? Aku hanya mencoba memainkan karakter yang rapi dengan rambut hitam panjang, gadis ini"
"Tidak masalah jika warna rambutnya cokelat, hitam, atau merah muda"
"Tunggu dulu, jangan sembarangan bicara, Maki. Dalam kasus Fuuka, jika kamu mengatakan itu, Fuuka pasti akan benar-benar mewarnainya dengan warna pink"
"Kalau dipikir-pikir, ketika aku pertama kali dibawa ke hotel, kamu akan mewarnai rambutmu dari warna hitam ke coklat."
"Itu terasa nostalgia"
"Tidak, ini bahkan belum sebulan."
Memikirkannya sekarang, Fuuka akan mewarnai rambutnya, yang telah diwarnai hitam.
"Penting bagiku untuk mengubah warna rambut ku. Bahkan orang tuaku saja tidak bisa membedakannya hanya dengan mengubah gaya rambutku. Jadi warna itu sendiri tidak masalah. Meski berwarna pink, aku ingin berbeda"
"Lihat, lihat, dia sudah mulai merasa seperti itu!"
"Tapi sekarang sudah kembali ke warna aslinya ya?"
"Jika kamu diam, kamu tidak tahu yang mana aku dan Fuuka?"
"Jika kamu diam, kamu tidak tahu yang mana aku dan Yuzu-nee?"
Saat Yuzuki dan Fuuka saling berhadap-hadapan dan berpegangan tangan――
Di samping tempat tidur, mereka berdua mulai menari dengan langkah-langkah seperti dansa ballroom.
Tubuh mereka berputar sama dan sulit untuk mengatakan yang mana Yuzuki dan Fuuka.
"……Apa yang sedang kalian lakukan"
Yuzuki dan Fuuka tiba-tiba berhenti, dan keduanya naik ke tempat tidur.
" "Bisakah kamu membedakan kita berdua?" "
"Aku tidak tahu"
Aku langsung menjawab pertanyaan dua gadis dengan wajah yang sama persis yang mendekatiku.
Warna rambut, wajah, nada, suara, tubuh, semuanya sama persis.
Orang lain dalam diriku juga setuju aku menjawab, “Aku tidak tahu,” dan jawaban dari kepribadian gandaku itu sama.
"Tidak peduli seberapa banyak aku melihatnya, aku tidak tahu siapa di antara kalian berdua yang Yuzuki atau Fuuka."
Aku mengulurkan kedua tanganku dan menyentuh pipi mereka berdua.
"Rasanya sama bahkan ketika aku menyentuhnya. Tidak, aku tidak ingat kelembutan pipi Yuzuki dan Fuuka"
" "Kukira kamu tahu perbedaannya" "
Ini disinkronkan dengan sempurna sampai waktu mereka berdua berbicara.
Yuzuki dan Fuuka tidak pernah melihat wajah mereka satu sama lain.
Meski begitu, waktu untuk membuka mulut mereka cocok karena mereka adalah saudara kembar yang ditakdirkan untuk satu sama lain.
"Bahkan jika aku tidak bisa membedakan diantara kalian berdua──Aku tetap mencintai Yuzuki dan aku juga mencintai Fuuka"
Aku tidak tahu apakah itu Yuzuki atau Fuuka, tapi aku langsung mencium satu dari mereka berdua.
"Uggh……"
"Ahh……"
Gadis yang kucium menghela nafas kecil, dan yang satunya menatap alter egonya dengan mata terpesona.
"Aku menyukai Fuuka dan aku juga menyukai Yuzuki"
"Ehhh……"
"Ahhh……"
Saat aku mencium gadis yang aku tidak tahu dia itu Fuuka atau Yuzuki, dia menghela nafas kecil dan yang satunya terlihat terpesona.
"Aku menyukai Yuzuki dan Fuuka. Aku menyukai keduanya. “Kepribadian gandaku” yang ada di dalam diriku juga, menyukai Yuzuki dan Fuka."
" "……Ini membingungkan" "
Mereka berdua tersenyum ketika mengatakannya pada saat yang sama — chu, chu, dan kami bertiga berciuman secara bergantian.
Lalu—kami bertiga menjulurkan lidah kami dan menjalin satu sama lain pada saat bersamaan.
"Huh, nn, chu, nn... nnnn"
"Hmm, hmm, chuh, hmm..."
Setelah saling melilit lidah kami bertiga sepenuhnya dan merasakan semuanya, kami memisahkan wajah kami.
"Tapi tidak apa-apa. Aku tidak keberatan jika ada kepribadian dua mu. Tidak, kami senang memiliki kalian berdua"
"Karena kalian berdua bisa jatuh cinta dengan kami berdua"
" "Lagipula, aku menyukaimu" "
Mereka berdua sekali lagi saling mendekat, menjulurkan lidah dan berciuman pada saat yang sama――
" "Kami adalah anak kembar yang sudah ditakdirkan, jadi, harus bertemu dengan orang yang ditakdirkan untuk kami juga" "
Lidah kami bertiga saling terkait, dan kami bertiga dengan paksa saling tumpang tindih.
Keduanya menarik wajah mereka ke belakang sedikit sambil mengeluarkan napas panas.
Itu benar, bagiku, Yuzuki dan Fuuka adalah jodoh yang telah ditakdirkan untukku.
Aku bahkan tidak bisa mengungkapkan tentang rahasia kepribadian gandaku kepada siapa pun kecuali Wakaba untuk waktu yang lama, betapa mudahnya mereka berdua menerima cerita tentang kepribadian gandaku.
Aku bahkan tidak dapat membayangkannya, tapi aku sangat senang bertemu keduanya.
TL/N: Tuh, adik-adik yang masih jomblo, ingatlah, jangan pernah mengeluh karena tidak punya pacar, atau yang lain, karena jodoh sudah ada yang ngatur, siapa tau kalian dapat jodoh langsung dua kek gini, kan enak? Terus walupun umur lu dah 4 kepala tapi belum dapat ya, mungkin jodoh elu belum lahir kali atau masih bocil wkwkw.
"Terima kasih, Yuzuki, Fuuka. Aku masih belum tahu yang mana Yuzuki dan Fuuka diantara kalian berdua"
Saat aku tanpa sadar tersenyum kecut.
mereka berdua tersenyum padaku.
"……Aku adalah Yuzuki"
"Dan aku Fuuka"
Senyum mereka sama persis.
Yang kanan adalah Yuzuki, dan yang kiri adalah Fuuka.
Aku tidak tahu yang mana.
Namun, aku merasa bisa melihat Yuzuki yang berambut coklat dan Fuuka yang berambut hitam, mereka berdua sama seperti biasanyaa.
"Hey, Maki"
"Apa, Yuzuki?"
"Kami bertiga, umm...ci-ciuman dan seterusnya...kami bertiga sudah melakukan banyak hal, tapi hanya di Ngentot yang belum...……"
"Oh, oh"
Seperti yang diharapkan, aku malu dengan cerita itu.
mereka berdua juga tampak malu dan wajah mereka semuanya menjadi merah padam.
Memang benar mereka berdua sudah sangat agresif kepadaku sejak hari aku mengaku kepada Yuzuki, tapi nyatanya mereka belum pernah melewati batas sekalipun..
Padahal, Komtolku sudah dikocokin dan aku juga menghisap payudaranya, dan kontolku juga di hisap.
Bukannya mereka berdua menolakku untuk me-ngemtotnya, tapi entah kenapa ada atmosfir dimana aku tidak bisa melewati batas sejauh itu.
Aku juga tidak bermaksud terburu-buru, jadi aku tidak pernah mendesak Yuzuki dan Fuuka.
Tentu saja mau atau tidak, jawabannya sudah diputuskan.
"Ci-ciuman... karena aku yang pertama"
"Kali ini, aku khawatir tentang apakah aku harus menjadi yang pertama untuk Ngentot ... atau haruskah Yuzu-nee, yang pertama kali Maki-san adalah Yuzu-nee, jadi Yuzu-nee bisa duluan?"
"Ada terlalu banyak hal yang perlu dikhawatirkan, aku tidak bisa langsung memutuskannya"
"Selain itu, kamu dapat melakukan sebagian besar hal lain secara bersamaan. Bahkan jika itu ciuman, jika kamu memaksanya, bahkan tiga orang……"
"Tapi ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan bersama-sama pada waktu bersamaan, bukan?"
Tentu saja, aku mengerti dengan jelas apa yang dikatakan mereka berdua.
Bahkan jika kita bertiga saling bercumbu, sejujurnya - tiga orang tidak bisa Ngentot pada waktu yang sama.
TL/N: Jika kalian bingung apa yang dimaksud, Yuzuki dan Fuuka itu bingung siapa yang melepas perjaka nya si Maki, soalnya juga si Maki ini masih perjaka dan Yuzuki dan Fuuka masih perawan, jadi mereka berdua itu bingung siapa yang mau jadi wanita pertama yang memecahin perjaka nya si Maki, semoga paham kalian dengan penjelasan ku ini ya anjing.
"……Aku tidak terlalu terburu-buru. Mana yang lebih dulu, aku tidak peduli. Jika kalian peduli, kalian bisa pilih sesuka kalian"
" Serius? Apakah itu apa-apa?"
"Benarkah? Apakah itu benar-benar baik-baik saja?"
"……Ahhh"
"Kita tidak punya banyak waktu! Lagi pula, tidakkah kamu ingin mengentot kami segera?!?"
"Maki-san juga laki-laki, bukan?……"
Aku tetap tidak berkomentar.
Tentu saja, aku akan senang jika kalian berdua membuat kesimpulan lebih awal, tetapi memang benar aku tidak berniat terburu-buru untuk segera Ngentot..
Tidak peduli mana yang lebih dulu, seharusnya tidak ada keluhan jika aku bisa mengentot mereka berdua yang terlalu imut ini.
"Oke, aku senang kamu menginginkan kami berdua."
"Baiklah... Aku senang kamu menginginkan kami berdua pada saat yang sama"
" "itu sebabnya" "
Keduanya berkata serempak.
Yuzuki dan Fuuka melepaskan gaun putihnya.
Kulit putih murni mereka berdua menonjol dalam cahaya redup sinar bulan.
"…………"
Tanpa sadar aku menelan ludahku.
Sejujurnya, aku belum pernah melihat Yuzuki dan Fuuka telanjang.
Aku telah melihatnya menanggalkan pakaian berkali-kali.
Keduanya duduk mendatar di atas tempat tidur—mereka mengambil pose simetris yang sama.
"Kalian berdua terlihat sama persis."
"Apa Iyah?"
"Benarkah?"
Wajahnya yang kecil, rambut berwarna cokelat nya yang panjang, lehernya yang terlihat cantik, bahunya yang ramping, lengannya juga ramping, dua payudaranya yang besar, puting nya yang berwarna merah muda yang agak runcing di bagian atasnya, perut dan pusarnya terlihat putih bersih, dan bahkan lebih ramping di bawahnya. Pahanya yang sangat terlihat ramping hingga sampai ke lutut dan pergelangan kakinya yang kencang.
Semuanya terlihat sama.
"Udah liat dari atas sampai bawah... belum"
"Ada lagi, yang belum kau lihat... payudara kita berdua, puting kita"
"Paha, dan bibir, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan dengan payudaraku"
"ya, tolong cintai mulut dan payudara kami berdua"
"Hal semacam itu... Aku akan membiarkanmu menyukainya sampai sekarang dan mulai sekarang. Tubuh dua orang yang mencintaiku, dua orang yang mengatakan mereka mencintaiku"
"Itu benar♡"
"Yeahhh♡"
Yuzuki tersenyum cerah, Fuuka tertawa manis--dari sisi kiri dan kanan, mereka berdua menempel erat padaku.
Seperti yang diharapkan, mereka berdua sekarang memiliki rambut berwarna coklat dan rambut berwarna hitam yang biasa, dan mereka terlihat seperti yang kulihat biasanya, yahh ──
Kenyataannya, Yuzuki dan Fuuka mungkin kebalikannya, tapi kalau aku suka mereka, tidak apa-apa.
"Lakukanlah sesukamu♡♡"
"Silakan lakukan sesukamu ♡ chu, chu♡"
Yuzuki menciumku, lalu Fuuka menciumku dua kali.
Yuzuki, yang mendapat tempat pertama, sekali, dan Fuuka, yang puas dengan tempat kedua, dua kali.
Mungkin itu adil menurut standar mereka.
Tentu saja, aku juga ingin memperlakukan mereka secara adil.
TL/N: Salah satu syarat wajib untuk memulai poligami adalah si suami harus memperlakukan semua istrinya secara adil. Jadi, jika kalian pengin punya istri 2, perlakukan lah mereka berdua secara adil, entah itu saat ngentot, atau kasih jatah uang bulanan dll.
"Kyan♡"
"Ahhh♡"
Aku menggosok payudara mereka pada waktu yang sama.
Aku menggerakkan nya secara bersamaan. Menggosok payudaranya sampai tegang, aku juga mencubit dan menarik putingnya dan meremas-remasnya.
Mereka berdua mengeluarkan erangan manis dan aku pun meneku tubuh mereka untuk melakukan hal-hal cabul kepadanya.
Setelah aku sudah menikmati kelembutan dan kelenturan payudaranya, Yuzuki dan Fuuka memelukku seolah-olah mereka sedang bersandar di tubuh ku
Sambil menikmati perasaan kulit mereka, aku bertukar ciuman dengan mereka satu demi satu.
"Hmm, chu... um, itu terlalu intens ……♡"
"Ha, ini terasa sangat intens... Aku tidak membencinya, malah aku sangat menyukainya.... Yuzu-nee juga, kan??"
"Kamu telah memutuskan untuk menyukainya, bukan? Hatiku tersentuh seperti ini ketika aku di cabuli oleh pria yang kucintai...kau tidak bisa membencinya, bukan??"
"Hhahh... Aku juga ingin kamu lebih merasakan seluruh tubuhku.♡"
"Aku tidak akan melakukannya sampai akhir, tapi... selain itu, aku akan membiarkanmu melakukan segalanya. Yuzuki dan Fuuka adalah milikku, semua bagian dari tubuhmu adalah milikku"
"Uh yeah ♡ Kyah"
"Iyah ♡ Ohhhhhh"
Aku mengulurkan kedua tangankun, meraih pantat keduanya, dan menariknya lebih dekat denganku.
Kami bertiga berpelukan erat di tempat tidur──
Aku mencium mereka berdua lagi dan lagi, gosok payudaranya, usap-usap dan tampar pantatnya, dan jilat sambil emut puting warna merah mudanya dengan lidahku.
Tidak masalah yang mana kusentuh.
Seolah-olah kami bertiga, Yuzuki dan Fuuka, telah melebur menjadi satu.
Dua kembar adalah satu, satu adalah dua—aku juga satu dengan dua kepribadian.
Dan kemudian, dengan tiga orang—mungkin 4 orang.
"Aku mencintaimu, aku sudah sangat mencintaimu sangat lama……♡"
"Aku sayang kamu, aku sangat menyayangimu……♡"
"Oh aku juga, mencintai kalian berdua seperti luasnya laut di bumi ini……"
Bahkan hal seperti itu menjadi tidak relevan, dan hanya suara manis keduanya dan sentuhan lembut kulit mereka yang menjadi segalanya.
Waktu antara aku dan mereka berdua akan dimulai lagi dari sini──
Post a Comment