NWQA9y4fvqTQ9rz5lZU0Ky7avuunQd0OpkNmfOuq
Bookmark

[LN] Suki na Ko ni Kokuttara, Futago no Imouto ga Omake de Tsuitekita - Volume 1 - Chapter 8 [IND]

 


Translator: Tanaka Hinagizawa 

Editor: Tanaka Hinagizawa 

Chapter 8 - Mereka Berdua (Si Kembar) Sepertinya Sedang Merencanakan Sesuatu



 "Selamat pagi,"


Fuuka: “Selamat pagi, Maki-san.”


Ruang tamu di pagi hari—aku menguap saat memasuki ruangan.


Mereka berdua mendekatiku dan berciuman denganku satu persatu.


 Sekitar sepuluh hari telah berlalu sejak aku mulai tinggal di gedung apartemen ini.


 Sekarang, bangun pagi seperti ini dan mencium mereka berdua sudah menjadi hal yang biasa.


 Apalagi mereka berdua selalu bangun lebih dulu daripada aku dan menyiapkan sarapan.


 Aku juga bangun pagi, tetapi mereka berdua bahkan bangun lebih awal dariku.


 Bukan karena ada aku di sini, tetapi di keluarga Tsubasa, seluruh keluarga mereka bangun lebih awal, dan mereka semua kurang tidur.


"Selamat pagi, Yuzuki, Fuuka. Apakah ada ikan untuk sarapan hari ini?"




"Ya, aku bertanggung jawab untuk memasak pagi ini. Hidangan utamanya adalah salmon yang dipanggang dengan mentega. Sup miso adalah nameko"


"Oh Iyah. Aku akan memeluk mu sebagai ucapan terimakasih ku"


 Aku memeluk pinggang ramping Fuuka, yang mengenakan celemek di atas seragamnya, dan menciumnya lagi.


"Hmm... Aku baru mencicipi salmonnya, jadi rasanya ada mentega nya, ada rasa manis-manisnya dikit.♡"


"Sedikit manis"


 Chuck, chuck, cium Fuuka dua atau tiga kali sebelum melepaskan pinggangnya.


"Kalau begitu, aku akan menyelesaikannya masakannya, jadi harap tunggu sebentar."


 Fuuka kembali ke dapur.


 Aku duduk di sofa di ruang tamu.


 Aku masih belum terbiasa menunggu makananku siap, tapi mereka berdua dengan senang hati merawatku, jadi sulit untuk menghalanginya.


"Apa bibir adik perempuanku terasa enak~? Kau adalah orang yang sangat beruntung"


 Sambil menyeringai, Yuzuki duduk di sofa sebelahku dan memelukku.

"Aku menciummu beberapa waktu yang lalu. Tidak, aku yakin itu masih ada bekas nya"


"Hmm, chu♡ Tidak apa-apa untuk menjadi lebih boros. Itu sebabnya aku mengubah sistem tugas memasak.♡"


 Sambil berciuman, Yuzuki menekan dadanya.


 Ya, mereka berdua sudah biasa memasak dengan kombinasinya yang luar biasa, tapi belakangan ini mereka memasak bergantian.


 Alasan nya adalah jika sang kakak sedang memasak, adiknya akan menggodaku. Begitu juga sebaliknya.


 Semuanya terlalu nyaman bagiku.


"Apa? Apakah kau ingin tahu tentang kabar-kabar? Nah, biasanya para cowok suka cewek SMA yang biasa memasak dengan celemek diatas seragamnya, kan?"


"Iya, aku suka Fuuka memasak dengan memakai celemek diatas seragam sekolahnya, dia sangat imut ketika memakainya."


"Wow, kamu mencintaiku, Fuuka"


"Apa yang kamu bicarakan, Yuzu-nee..."


 Fuuka, yang ada di dapur, menatapku dengan malu-malu.


 Jika aku merasa berani, aku bisa merasa malu di tempat yang aneh.


 Mereka berdua sangat imut di tempat-tempat seperti ini.


"Tentu saja, Yuzuki juga imut. Ini akan menjadi pelanggaran karena imut hanya dengan mengenakan seragam biasa"


"Yah, kita sedang dalam kondisi yang baik♡"


 Yuzuki dengan lembut mencium pipiku dan bersandar di dadaku.


"Yah, biarpun adikku melihatku, Fuuka dengan memakai celemek diatas seragam sekolah entah kenapa terlihat erotis."


"Kamu tidak bilang aku imut, kan!?"


"Kukatakan saja itu imut secara erotis. Hey?"


"Ini mengejutkanku. Apakah itu sangat mencolok seperti Yuzuki atau seperti Fuuka, keduanya sama-sama terlihat si erotis."


"Kamu mengatakan hal-hal aneh ……"


"Kalau begitu, aku akan sedikit lebih cabul lagi"


"Gulp……!"


 Yuzuki duduk di lantai dan mencondongkan wajahnya ke arah selangkangan ku, yang masih duduk di atas sofa.



 Kemudian dia mengeluarkan komtolku sampai terdengar dengan bunyi gedebuk dan mencium ujungn Komtol ku.


"Yu, Yuzuki……"


"Ini sangat sempit. Jika aku tidak memberikannya padamu sekarang... Fuuka pasti akan mendahului ku"


"Oh, hey……"


 Wajah Yuzuki menjadi merah padam, dan masih ragu-ragu untuk melakukannya. Akhirnya, setelah beberapa detik, Yuzuki sudah memantapkan keberanian nya dan dia menjilatnya, memasukkannya ke dalam mulutnya, dan menyedotnya seperti makan mie instan sampai mengeluarkan suara menyeruput.


Dia hebat dalam pelayanan ganda, tapi aku merasa Yuzuki sangat hebat saat aku di serang sendirian seperti ini.


 Yuzuki menciumn ujung komtolku dengan memegang nya di ujung jarinya dan kemudian langsung menghisapnya begitu dalam hingga aku terasa seperti tersedot di lubang black hole.


 Pada hari mereka berdua menjadi Maid, aku sudah mengalami oral seks──


 Tidak, sebenarnya, sejak hari itu, aku sudah di oral oleh mereka berdua hampir setiap hari.


 Tentu saja, ini adalah pertama kalinya bagi mereka berdua, jadi hari mereka ketika menjadi Maid masih kurang bagus oral nya, tapi――



 Di pagi hari, saat jika Yuzuki sedang ada tugas untuk membuat sarapan, Fuuka akan memberikan ku oral, dan jika saat aku pulang dan aku memiliki anak kembar, gandakan dan sajikan lagi.


 Bahkan di malam hari, sebelum mandi dan sebelum tidur, kami sering saling memegang, menjilat, dan menghisap.


 Apakah tidak apa-apa untuk bahagia seperti ini?


TL/N: Dilansir dari NHS, seks oral adalah perangsangan alat kelamin pasangan dengan mulut, bibir, atau lidah. Seks oral pada wanita dengan titik rangsang vagina, vulva, dan klitoris dalam dunia kesehatan disebut cunnilingus. (CMIIW)



"Bagaimana menurutmu? Aku sudah sedikit lebih baik juga, kan??"


"Oh, oh. Rasanya terasa sangat luar biasa……"


"Yu, Yuzu-nee, kau terlalu banyak mengkulumnya... dan lidahmu terlalu cabul...!"


"Tidak apa-apa, bagaimanapun juga, jika aku bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, Fuuka juga pasti akan menjadi lebih baik pada saat yang sama."


"Itu benar……"


 Fuuka tampak tidak puas bahkan saat dia terus memasak.


 Itu benar, Yuzuki dan Fuuka bahkan tidak lebih unggul dalam hal “keterampilan” ini, mereka benar-benar seimbang.

 Yuzuki sangat agresif, sambil menahan Fuuka ─ ─ Meskipun metodenya berbeda, tapi rasanya sama enaknya.


"Adapun Maki, dia menjadi lebih toleran. Ya, lebih asyik kalau menghabiskan banyak waktu untuk menjilatnya... Aku senang bisa membuat Maki keenakan."


"Maksudku, rasanya terlalu enak...jika seperti ini......"


 Yuzuki menjulurkan lidahnya dan menjilatinya, mencium ujungnya, dan memasukkan nya jauh ke dalam tenggorokannya, dan menggunakan semua tekniknya untuk menyerang adik kecilku.


 Sementara keterampilan mereka meningkat, semakin sulit bagiku untuk menahan diri.


"Itu……"


"eh? Fuuka? Bagaimana dengan memasak?"


 Saat aku menyadarinya, Fuuka sedang berlutut di samping sofa.


"Sarapan sudah siap, jadi aku harus menyelesaikannya yang satu ini."


"Oh, oh, sedikit lebih lama lagi……"


 Aku melihat ke arah Yuzuki yang sedang menghisap Komtolku sampai terdengar suara menyeruput.


 Dia sudah begitu asyik sehingga dia sepertinya tidak menyadari ada adiknya di sofa.

 Di pagi hari, Komtolku seharusnya tidak digunakan sebagai dot saat tugas memasak, tetapi kenyataannya, sering kali mereka berdua yang melayani ku seperti ini.


 Mereka sepertinya ingin menghisap Komtolku dan menunjukkan betapa cabulnya mereka.


 Selain terlalu senang, bolehkah pengembangannya begitu nyaman bagiku?


"Dengan ini... akankah Maki-san bisa orgasme sedikit lebih cepat??"


 Fuuka membalik seragam pelaut di bawah celemeknya, menggeser bra-nya, dan memperlihatkan payudara montoknya.


 Payudaranya yang berukuran 90 cm lingkar sangat melenting hanya dengan sedikit gerakan.


Puting pink cantik Fuuka terlihat sangat menonjol dari celemeknya.


 Tidak mungkin aku tidak senang melihat sesuatu seperti ini...!


"Fuuka……"


"Hmm♡"


 Aku segera menggigit puting itu dan langsung menghisapnya.


 Anehnya rasa puting nya terasa manis, dan tidak peduli seberapa banyak jika aku merokok, aku tidak akan pernah bosan dengan rasa puting nya ini.

 Puting nya menjadi keras, seolah-olah sedang bergetar.


"Ah... Maki juga luar biasa... Oh, menghisap payudara Adiknya dan memasukkannya ke dalam mulut kakaknya... Benar-benar serakah bukan??"


"Tapi, biarpun aku menarik napas lebih kuat... Ah, tidak apa-apa……♡"


"Pelayanan yang baik dari pagi hari ini, kalian berdua"


"’Karena hari ini aku sangat bersemangat……"


"Ya? Tentang apa itu?"


"Hmm♡"


Fuuka menggelengkan kepalanya sementara aku sedang mengisap putingnya.


"Tidak, sarapannya akan menjadi dingin jika kita tetap seperti ini terus ... Cepat lah Ngecrot dan keluarkan di dalam mulut Yuzu-nee ...… "


"Ya, mulutku pasti akan dipenuhi dengan kegembiraan daripada payudaranya adikku... ayolah...!"


"Oh, oh……!"



 Aku mengangguk dan memeluk pinggang tipis Fuuka, mengisap putingnya dengan kuat sambil meraih kepala Yuzuki dan memasukkan Komtolku ke langsung kedalam mulutnya sampai menyentuh tenggorokan nya.


 Untuk dapat merasakan payudara dan mulut saudari kembar pada saat yang sama──


 Kehidupan ku telah banyak berubah dalam waktu singkat, tapi kebahagiaan yang tak terbayangkan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa sejak pagi hari.


 Merasa aku sudah Ngecrot didalam mulut Yuzuki, aku mengeluarkan Komtolku dari dalam mulut Yuzuki sambil menghisap puting payudara milik Fuuka, yang terasa keras dan membuat tubuhku menjadi sedikit lebih lemas.


- Scene Change -


Kelas sebelum masuk mulainya pelajaran──


 Bahkan jika hal seperti itu terjadi di pagi hari, kehidupan sekolahku tidak akan banyak berubah.


Seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan tenang di dalam kelas.


 Akhir-akhir ini, aku berbicara tidak hanya dengan Yuzuki tetapi juga dengan Takaya dari waktu ke waktu, tetapi pada dasarnya aku tidak mengganggu mereka.


 Kurasa tidak mungkin aku bisa akur dengan grup Yuzuki bahkan jika aku bisa berbaur dengan Takaya.


 Demi stabilitas mental ku, aku akan benar-benar untuk menahan diri.


 Aku bersyukur bahwa Yuzuki juga tidak mencoba memaksakan diri.


 Aku sudah terbiasa takut dan terisolasi.


 Sebaliknya, itu adalah tingkat di mana aku merasa nyaman jika sendirian.


 Aku memiliki smartphone, dan aku dapat menghabiskan waktu di kelas sebanyak yang ku mau.


 Dulu, ketika tidak ada smartphone, bagaimana siswa nakal menghabiskan waktunya?


 Apakah dia berpura-pura tidur, atau dia menatap kosong ke luar jendela?


 Memikirkan hal sepele seperti itu──


 Dengan keras, pintu kelas terbuka dan wali kelas masuk.


Nagisa Yamada ──Seorang guru tahun ketiga berusia 25 tahun, mengajar atas pelajaran sejarah dunia.


 Dengan rambut hitam panjangnya yang diikat ke belakang, setelan biru tua, dan rok mini yang ketat, dia terlihat seperti seorang guru wanita yang sempurna.


"Selamat pagi……"


 Dia menyapa semua murid dengan suara yang terdengar seperti dia masih tidur dan duduk di meja dosen.


 Yamada-sensei masih muda dan cukup cantik, dan populer di kalangan anak laki-laki.

 Namun, seperti yang kau lihat, dia terlihat sangat susah untuk didekati dan tidak memiliki pasangan, jadi para laki-laki tidak bisa mendekatinya.


 Sambil melihat perangkat tablet di tangannya, dia menyampaikan pelajaran nya itu dengan nada santai.


"-- Nah, itu saja untuk pelajaran hari ini. Oh, dan seorang murid pindahan akan datang hari ini."


"Ejhhh!?"



TL/N: Gw tebak murid pindahan nya itu Fuuka, valid 100%.




 Murid di kelas terlihat sangat kaget.


 Nah, jelas itu hal pertama yang akan membuat semua orang kaget?


"Oh maafkan aku. Ini adalah hal pertama yang bisa kukatakan"


 Betul sekali.


Namun, jarang menjadi siswa pindahan di bulan Juni ini.


"Maaf telah membuatmu menunggu. Silakan masuk~"


"Ya, aku sudah lama menunggu saat saat ini"


"…………"


 Murid pindahan yang memasuki ruang kelas sambil mengolok-olok menunggu penantiannya adalah──


 Ruang kelas menjadi lebih berisik.


"Senang bertemu dengan kalian semua untuk pertama kalinya. Aku pindah dari Shuka Girls ke sekolah ini, perkenalkan, namaku──Aku Tsubasa Fuuka."



TL/N: Dah fiks kan, valid.




 Pada sapaan itu, ada banyak suara kejutan di dalam kelas.


 Tidak heran teman sekelas ku akan terkejut.


 Murid pindahan yang mendadak pindah sekolah itu memiliki wajah yang sama dengan Tsubasa Yuzuki, yang menduduki kasta tertinggi di sekolah.


"Dia adalah saudari kembar dari Tsubasa Yuzuki. Semoga kalian bisa berteman baik dengannya"


 Fuuka mencubit dan mengangkat seragam rok baju pelaut Shuka dan membungkuk dengan anggun.


 Ini teatrikal, tapi ternyata ini masihlah musim panas.


"……Oi oi, oiiii!"


"eh? Apa, Maki-kun?"


 Aku sangat terkejut sehingga aku tetap diam di tempat dudukku, tetapi begitu aku sadar, aku berdiri dan berteriak.


 Orang-orang di kelasku yang dikejutkan oleh Fuuka menatapku sekaligus.


 Takaya yang memasukkan tsukkomi.


 Dan kemudian, Yuzuki juga menatapku dan menyeringai.


 Itu benar, itu dia!


 Si kembar cabul itu tetap diam untuk mengejutkanku...!


 Bagaimana bisa kamu diam tentang masalah serius seperti itu ketika kamu sering mengisap Komtol ku dengan mulutmu dan payudaraku!?


 Tidak, itu tidak ada hubungannya dengan layanan ku, tapi ... Aku harus mengatakan sesuatu.


"…………"


Aku memelototi wajah Fuuka, Yuzuki, dan anggota kelas lainnya.


 Kecuali Yuzuki, semua orang mengalihkan pandangan mereka dariku karena terkejut.


 Wajah menakutkan ini sepertinya bisa berguna sesekali.


 Aku langsung duduk di kursi dengan keras sehingga menimbulkan suara gedebuk ...


"Aku lanjutkan, oke? Oh, aku sudah selesai memperkenalkan diri, tapi... Ah"


 Seolah-olah menyadari sesuatu, Fuuka bertepuk tangan.


"Ngomong-ngomong, aku sudah punya pacar, jadi aku akan menolak pengakuan, penjemputan, pelecehan seksual, dll."


 Muncul sebuah keributan ─ ─ terutama para anak laki-laki mulai membuat keributan.


 Meskipun dia adalah gadis pindahan yang cantik, jika impian dan harapannya para anak laki-laki tiba-tiba hancur, dia mungkin ingin membuat keributan.


 Yah, meskipun kamu tidak punya pacar, tolaklah pelecehan seksual.


 Ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti- Kalau dipikir-pikir, Yuzuki pernah mengatakan hal yang aneh.


 Tentu saja, Yuzuki mungkin tahu bahwa cepat atau lambat Fuuka akan pindah ke sekolah lain.


 Jika aku mengumumkan bahwa aku dan Yuzuki sedang berkencan sekarang, dan kemudian mengetahui bahwa aku juga berkencan dengan Fuuka, yang telah pindah ke sekolah lain.


 Seperti yang diharapkan, aku tidak tahu mata seperti apa yang akan ku lihat dari tatapan para anak laki-laki.


"Hei adik, kamu imut, tapi tiba-tiba kamu mengatakan sesuatu yang luar biasa"


"Meskipun dia terlihat lebih pendiam dari Yuzuki-chan……"


"Nah, jika kamu semanis ini, apakah kamu mungkin punya pacar?"


 Dengan apa yang baru saja kukatakan, aku bertanya-tanya apakah aku dikenali sebagai “pria ini aneh”, dan pandangan teman-teman sekelasku pada Fuka berubah.


 Bisa dikatakan, bahkan jika mimpi mereka hancur, mayoritas anak laki-laki menatap Fuuka dengan gembira, dan para gadis tampaknya tertarik padanya.


 Hanya karena dia adalah adik perempuan dari Yuzuki, yang pengaruhnya cukup besar di sekolah ini.


 Untuk sementara waktu, Fuuka tampaknya mendominasi topik pembicaraan di sekolah.


- Scene Change -


Seperti yang telah ku prediksi, orang-orang berkerumun di sekitar Fuuka saat sedang istirahat.


 Fuuka adalah orang yang lembut, tapi sepertinya itu bukan gangguan komunikasinya, dan dia sepertinya bisa menjawab pertanyaan yang diberikan nya satu persatu dengan baik.


 Anehnya, kakak perempuannya Yuzuki menjaga jarak dan tidak berbicara langsung dengan Fuuka.


 Untuk saat ini, tampaknya pemikirannya adalah membiarkan Fuuka berbicara dengan teman sekelasnya dan tidak mengganggunya.


 Begitu saja, kelas pagi berakhir dan sudah waktunya makan siang.


"Whew……"


 Untuk beberapa alasan, hanya mengamati keadaan Fuuka telah membuatku lelah.


 Untuk beberapa alasan, aku merasa gugup ketika gadis yang kucium setiap hari, dan pagi ini aku diizinkan untuk mencicipi payudaranya secara penuh yang menarik perhatian di dalam kelas.


 Haruskah aku membeli roti seperti biasa, atau sesekali makan di kantin sekolah?


 Sambil dengan pikiran seperti itu, aku meninggalkan ruang kelas──


"Ah, Maki-kun. Tunggu sebentar? "


"Hah? Ada apa, Yamada-sensei?"


 Yamada Nagisa-sensei, yang berada di koridor, memanggilku.


 Pelajaran terakhirnya adalah sejarah dunia yang diajar oleh Yamada-sensei sendiri, tapi dia belum kembali ke ruang stafnya.


"Adik perempuan Tsubasa-san... kalian saling kenal kan?"


"e? oh yeah aku kenal dengan Fuuka──Tapi kenapa?"

"Ouh gitu ya"


 Yeah.


Orang ini benar-benar tidak terlihat seperti seorang guru, atau lebih tepatnya, dia berbicara seperti seorang gadis SMA.


"Adik perempuan……Tsubasa-san bilang dia ingin kamu untuk mengajaknya berkeliling sekolah saat istirahat makan siang."


"Aku? Fuuka memiliki kakaknya"


"Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya dia ingin Maki-kun yang mengajaknya berkeliling."


"Iyah……"


 Fuuka telah menyusup ke sekolah berkali-kali tanpa izin, jadi dia seharusnya sudah tidak membutuhkan pemandu—aku ingin mengatakannya, tapi aku tidak bisa mengatakan itu.


"Senang bertemu denganmu... Ah, Minagi-chan"


"Jangan panggil namaku sesukamu!"


 Yamada-sensei mendekati guru lain yang lewat di lorong, dengan gembira.


 Ini cara yang sangat membingungkan untuk mengatakannya, tapi mau bagaimana lagi.

 Ada dua “Yamada-sensei” di sekolah ini.


"hey Maki-kun"


"Iyah?"


Yamada-sensei lainnya menatapku.


 Meskipun dia Yamada yang sama, nadanya sangat tajam, berbeda dengan Yamada Nagisa-sensei yang seperti anak sekolah..


"Apakah orang ini menyebabkanmu kesulitan? Di pagi hari, aku meninggalkan murid pindahan itu sendirian dan menjelaskan informasi kontak secara normal."


"Tida, itu baik-baik saja. Aku hanya dimintai nya untuk membimbing murid pindahan di sekitar sekolah."


"ya, sebagai pemandu"


 Yamada-sensei──Minagi-sensei mengangguk tanpa menunjukkan perhatian khusus.


 Dia memiliki rambut coklat setengah panjang dengan gaya rambut shaggy.


 Dia memiliki jaket berwarna merah yang digulung di lengan bajunya dan tank top hitam di dalamnya.


 Di bawahnya ada hot pants denim.


 Dia terlihat seperti punk rocker, tapi dia adalah seorang guru sejati.

 Dia seumuran dengan guru wali kelas kami, Nagisa Yamada, dan dia berusia 25 tahun.


 Dia ramping dan tinggi, dan meskipun dia tidak memiliki banyak payudara, dia memiliki apa yang disebut figur model.


 Dia bertanggung jawab atas pelajaran pendidikan jasmani, dan memiliki sedikit kontak dengan anak laki-laki, tapi--


Dia salah satu dari sedikit guru yang tidak takut padaku.


 Sebaliknya, mungkin saja dia tidak tahu apa-apa tentang rasa takut.


 Aku pernah melihatnya memperlakukan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tidak jauh berbeda dengan dia memperlakukan rekan-rekannya.


"Itu mengerikan, Minagi-chan. Aku tidak pernah mengganggu murid-muridku"


"Aku mungkin baru saja menyebabkan masalah bagi murid pindahan hari ini. Selain itu, dia adalah adik dari Tsubasa Yuzuki itu. Satu perlakuan dapat mengubah keseimbangan kelas"


"Aku tidak pernah berpikir tentang keseimbangan~"


"Um, bolehkah berbicara seperti itu di depan para siswa??"


"Maki tidak peduli dengan relasi kekuasaan di dalam kelas."


"Maki-kun adalah kekuatan independen di dalam kelas.~"

"…………Apakah kamu mengatakan kepadaku kesalahan secara tidak langsung??"


" "Aku hanya memujimu (Aku hanya mengatakan faktanya saja)." "


 Pada saat yang sama, Yamada-sensei dan yang lainnya berkata dengan wajah datar.


Penampilan dan kepribadian Yamada-sensei benar-benar berbeda, namun terkadang mereka menunjukkan bahwa mereka rukun, sehingga mereka juga disebut “Yamada Sisters”.


 Kebetulan mereka memiliki nama belakang dan usia yang sama, tetapi masuk akal jika mereka mendapatkan nama panggilan seperti itu.


"Maki tidak bisa berbaur dengan teman satu kelas, tapi satu orang pun memiliki pengaruh yang besar. Semua guru prihatin tentang perilakumu"


"……Apakah aku sedang diperingatkan? Aku ingin tahu apakah aku akan mengamuk?"


"Tidak mungkin. Aku tahu kamu bukan tipe orang yang menyebabkan insiden kekerasan. Namun, kehadiran Maki sebanding dengan Tsubasa Yuzuki."


"apakah itu hal yang baik atau apa……"


 Aku tidak bisa memikirkan cerita yang tiba-tiba.



 Aku tahu aku menonjol karena terlihat seperti seorang anak berandalan, tetapi aku tidak pernah menganggap diriku sebagai tandingan Yuzuki.


 Yah, itu tidak akan berubah kalau aku tidak cocok dengan Yuzuki...


"Um, Maki-kun"


"yeah? Ah, Fuuka..."


"Apa itu? Tidak apa-apa memanggilku Maki-san."


 Fuuka muncul di lorong, tersenyum dan meraih tanganku.


"Aku mendengarnya dari Yamada-sensei?"


"oh, seperti itu kah"


"Mohon bimbingannya. Karena aku tidak tahu apa-apa"


"Oh, oh Permisi"


"ya silahkan"


"Mohon kerjasamanya, Maki-san. Terima kasih"


"Iya"



 Aku menundukkan kepalaku ke Yamada Sisters dan mulai berjalan seolah-olah ditarik oleh Fuuka.


 Yamada Nagisa-sensei dan Minagi-sensei membuat wajah seperti, “Apakah keduanya baik-baik saja?”


 Aku khawatir tentang hal yang sama.


 Mengapa orang ini tiba-tiba pindah sekolah?


Sangat tepat untuk menuju area itu ...


- Scene Change -


"Fiuh, terima kasih untuk makanannya"


"itu sangat nlezat"


 Karena ini adalah istirahat makan siang, aku membeli roti dan minuman terlebih dahulu, lalu pergi ke rooftop.


 Makan rotinya, minum jusnya, dan habiskan makanannya.


"Sangat jarang sekolah ini membuka atapnya untuk umum."


"Tidak banyak orang yang naik keatas"


 Rumput tiruan diletakkan di atap, dan beberapa bangku juga dipasang.


 Itu terlihat sangat terawat dan dibersihkan dengan baik, tapi hanya ada beberapa orang selain aku dan Fuuka.


"Ini sudah terasa panas. Ruang kelas dengan AC dan kafetaria lebih nyaman, bukan?"


 Faktanya, sebagian besar orang yang datang kesini pada saat musim semi atau musim gugur, atau saat cuacanya menyenangkan.


 Jumlah pengguna di musim dingin hampir nol, tetapi sinar matahari langsung menerpa bahkan di awal musim panas, jadi hanya sedikit orang yang penasaran rasanya gimana berada di atap, dan akhirnya pergi ke atap.


"Jadi, apa yang sedang kamu lakukan? Meskipun itu adalah panduan, itu adalah sekolah yang tidak memiliki keistimewaan apapun. Ini bukan fasilitas yang tidak biasa."


"Aku tahu itu"


"Itu benar"


 Fuuka telah berhasil menyusup berkali-kali, jadi tidak perlu bimbinganku sekarang.


 Lagi pula, dia lebih tahu daripada seorang murid baru yang telah bersekolah selama beberapa bulan.


"Namun, tidak aneh berbicara dengan Maki-san di kelas. Aku punya teman yang menunjukkan ku setiap sudut sekolah."


"Itu adalah hubungan yang belum pernah kudengar sebelumnya."


"Kamu dapat melihat setiap sudut tubuhku sekarang juga disini"


"Setiap sudut...! Aku tidak melihat"


"……Itu sedikit lucu. Aku juga malu, hanya bercanda saja"


"Aku tahu itu"


 Wajah Fuuka memerah.


"Tapi, aku ingin bisa berbicara dengan Maki-san secara alami."


"Sangat tidak wajar jika tiba-tiba kau memilihku sebagai pemandu. Yamada-sensei juga bertanya-tanya, bukan?"


"Hanya saja murid pindahan yang penuh kegelisahan itu memilih anak laki-laki yang sepertinya bisa diandalkan."


"Dalam kasusku, daripada mengandalkanku, sepertinya akan berbahaya untuk mengandalkanku.."


 Teman sekelas ku mungkin belum tahu bahwa aku yang memandu Fuuka, tetapi jika mereka melakukannya, mereka mungkin akan khawatir bahwa mereka akan ‘langsung’.


"Kamu terlalu banyak berpikir, Maki-san. Namun, tidak peduli apapun itu, aku tidak perlu bimbingan karena sekolahku yang dulu sama sekarang tidak begitu berbeda. Shuka Joshi, meskipun SMA khusus perempuan, itu tidak memiliki fasilitas khusus."

"Seorang pria akan senang hanya dengan memandu gadis bergengsi dengan banyak wanita muda."


"Ku pikir begitu, jadi aku akan pergi ke sekolah dengan seragam pelaut putih ini."


"Tunggu, apakah kamu bersedia membeli seragam di sini??"


"Aku mendapat izin dari keluarga Tsubasa, dan untuk sementara waktu, aku mendapat izin untuk bersekolah dengan seragamku yang dulu."


Fuuka tersenyum cerah.


"Kamu... kamu tiba-tiba pindah ke sekolah lain, dan kemudian kamu mengalami kecerobohan semacam itu?"


"Keluarga Tsubasa punya cukup uang untuk menangani hal-hal yang tidak masuk akal."


"Mengapa kamu pindah ke sekolah kami bahkan jika kamu memaksakan diri untuk melakukan itu... Apakah kamu melakukan ini untuk biar aku tidak bisa selingkuh?"


"Aku tidak menyesal. Dan itu hal sepele, bagi kita sekarang"


 Lonceng berbunyi ketika Fuuka menjawabku sambil tersenyum.


 Sialan, apakah dia makan terlalu lambat?


 Alasan kenapa dia pindah sekolah--tidak, itu mungkin karena ada aku disini.


 Namun, pindah sekolah hanya untuk pergi ke sekolah yang sama denganku itu sangat, diluar nalar coyyyyy...


"Ada banyak hal yang ingin kukatakan pada Fuuka, tapi... mau bagaimana lagi, lonceng sudah berbunyi. Ayo kita kembali ke kelas"


 Sebelum aku menyadarinya, tidak ada seorang pun di atap kecuali kami.


 Itu adalah bel peringatan sebelumnya, tapi kita harus kembali ke kelas dengan cepat.


"Maki-san"


"Yeah? Ugh……!"


"Chuuu……"


 Fuuka berdiri tegak dan menciumku.


"Oh, hei... meskipun tidak ada orang di sini, seseorang mungkin tiba-tiba saja bisa kembali"


"Tidak masalah. Tapi... yah, mari kita pergi ke tempat tersembunyi di sini."


"Tempat tersembunyi itu……"

 Fuuka dengan paksa menarik tanganku dan membawaku melewati pintu atap ke posisi tersembunyi.


"Menurutmu mengapa aku pindah sekolah? Itu karena aku bisa menyelinap masuk dan menggoda Maki-san disana, saat berbeda sekolah ada batasnya... Tapi mulai sekarang, aku ingin menggodamu secara legal."


"Legal matamu... Saat ini kita sekarang sedang mencoba untuk bolos kelas."


"Maki-san bisa membuat alasan terlambat jika masuk kelas dengan alasan Maki-san berkonsultasi dengan murid pindahan yang penuh kecemasan."


"……Aku bukan tipe orang yang menerima saran dari orang"


 Bahkan saat aku keberatan, aku memeluk pinggang Fuuka dan menyatukan bibirku dengannya.


Dengan cara ini, jika Fuuka atau Yuzuki menekan ku, aku tidak dapat menolaknya.


"Hmm♡ Hmm, chuh, mmm... Berciuman di sekolah sedikit berbeda rasanya, bukan?♡"


"yeah……"


 Tidak apa-apa untuk mengakuinya sedikit berdebar-debar, tetapi juga ini terasa menyenangkan.


 Kami menyatukan bibir kami ──


"lalu sedikit lagi……"


"Oh, hei... kamu tidak perlu pergi sejauh itu... ugh……!"


 Fuuka berlutut, melepaskan celanaku, mengeluarkan Komtolku, dan memasukkannya ke dalam mulutnya.


 Chew, chuu, sedot, julurkan lidahnya lebih jauh dan jilat dari testis ke ujung Komtolku, lalu emut lagi ujungnya.


 Dia menjilat ujung komtolku dengan lidahnya, menjilatnya di mulutnya, dan menggosok kepala komtolku ke atas dan ke bawah.


 Hanya dalam beberapa hari, Fuuka meningkatkan keterampilannya secara signifikan.


 Awalnya aku ragu, tapi sekarang aku tahu di mana harus disalahkan dan aku akan bereaksi, dan aku bisa menggunakan bibir dan lidahnya.


"Hehe... Aku jatuh cinta dengan Maki-san... Jika aku tidak bersekolah disini, aku tidak akan bisa melakukan hal seperti ini.……"


"Nah, kamu bisa melakukannya sebanyak yang kau inginkan ketika kita sudah sampai di rumah……"


"Tidak mungkin... Hmmm... Hmm... Aku tidak sabar untuk menunggu sampai sepulang sekolah."


"Fuuka……"

 Aku terpesona, Fuuka terus menghisap Komtolku.


 Aku meletakkan tanganku di atas kepala Fuuka dan membiarkanku terus memberiku oral.


 Tutup mataku dan nikmati kesenangannya──


"Hmm, mmm……mm, mmm……hammu, mmm……chuh, mmm……"


"Hum, nn, chu, nn... nn... nn, chu, chu……"


 Terasa sangat berbeda ketika yang lain menjilat ujungnya, yang lain mengisap dengan sedikit menggigit testis ku, dan dua lidah menjilat Komtolku dari sisi kiri dan kanan.


"……Hmmm, apa itu!?"


"Hmmm... yah, kupikir mereka berdua tidak akan kembali. Jangan curang, Fuuka"


"Kupikir Yuzu-nee akan datang juga, jadi itu hanya serangan pencegahan......chuh, chuh, nnh……"


"Yu, Yuzuki... Kenapa kau ada disini sebelum aku menyadarinya,"


"Sebelum aku menyadarinya, kalimat Hakocchi. Hmm, chuh... Aku tidak bisa membiarkanmu bersenang-senang hanya dengan kalian berdua, meskipun ada aku di sini.……"


"Ah, Maki-san, kamu harus siap-siap... chu, nn... Yuzu-nee tidak akan membiarkanmu pergi dengan mudah.……"


"Tidak, kenapa Fuuka juga berada di sisi ofensif... Ugh"


 Meskipun serangan Fuuka saja terasa terlalu bagus, serangan ganda si kembar... tidak mungkin aku bisa menahannya.


 Sambil menyeringai, Yuzuki menjulurkan lidahnya dan memasukkan Komtolku ke dalam mulutnya, sementara Fuuka tersenyum malu-malu sambil menggerakkan lidahnya maju mundur dari pangkal Komtolku sampai ke ujung.


" "Chu♡" "


Kedua ciuman pada saat yang sama di ujung komtolku, di mana bibir si kembar saling tumpang tindih.


 Sementara si kembar menyatukan bibir mereka, ujung komtolku juga dimasukkan ke dalam mulut mereka.


"Nn, chu, nn... Sambil mencium Fuuka, aku mencium Maki... ♡"


"Mencium Yuzu-nee……nn, rasanya aneh……tapi Maki-san sangat horny sekarang……Aku semakin ingin menjilat bibirnya.♡"


"Oh, hei... kalian berdua……!"


 Rasanya sangat menyenangkan melihat mereka berciuman, menjulurkan lidah, menghisap mulut mereka, dan menghisap Komtol ku dengan keras--

"tidak lagi……!"


"tidak, tidak, bahkan jika kamu akan Ngecrot……!"


"Hmm, chu... ya, tolong Ngecrot lah... ke mulut kami berdua……!♡"


 Tidak dapat menahannya, aku melepaskan keinginanku untuk Ngecrot diatas wajah mereka berdua sekaligus.


"Kyaa♡ Hei, bagaimana kamu bisa mengeluarkan begitu banyak air mani di wajahku?♡"


"Yan... ♡ Ini sangat banyak... aku menyukai ini...♡"


Saat aku mengotori wajah mereka dengan air maniku, aku merasakan kegembiraan mereka semakin tumbuh.


 Tidak juga, tapi sepertinya aku tidak bisa lepas dari sepongan Yuzuki dan Fuuka──


 Ini crotan pertama ku di sore hari.




0

Post a Comment