Penerjemah: Nobu
Proffreader: Nobu
Old Story
Ini aneh.
Tidak ada buku yang ingin dibaca.
Aku tidak pernah merasa seperti ini di perpustakaan sebelumnya.
Rak penuh cerita yang seharusnya bersinar seperti langit penuh bintang.
Semua itu terasa seperti berubah, seolah-olah sihir telah hilang dan mereka menjadi batu-batu biasa.
Perpustakaan yang lama kutinggalkan terasa begitu dingin, hampir seperti membekukan, dan begitu luas hingga aku merasa tersesat.
Di sudut perpustakaan yang telah berubah, aku hanya menangis seorang diri.
Dari orang-orang yang seperti awan gelap, jatuhlah pandangan-pandangan dingin seperti hujan.
Seseorang, seseorang──
"Eh, kamu. Jangan-jangan kamu tersesat...?"
Tiba-tiba, aku melihat ke arah cahaya yang menyelinap melalui celah awan, dan di sana berdiri seorang pria tinggi. Karena dia mengenakan seragam, sepertinya dia seorang kakak laki-laki, mungkin seorang murid SMP atau SMA.
Tidak sadar, dunia sekitar ini kembali seperti semula.
Benar. Di perpustakaan yang biasa aku kunjungi, tidak mungkin aku tersesat.
Aku hanya mengucapkan satu kalimat, "Itu tidak benar."
"...Aku tidak tersesat."
◆◆◆
"Siapa namamu?"
Tentu saja, aku tidak menjawab.
Sangat jelas, kita tidak boleh memberi tahu nama kita kepada orang asing.
Orang seperti ini disebut "lolicon" dan dipandang dengan dingin oleh masyarakat.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kubacakan sebuah buku untukmu?"
Oh, "Ginga Tetsudo no Yoru", ya?
Pilihan yang bagus, tapi aku sudah membacanya sejak lama.
"Aku masuk klub astronomi di sekolah... klub yang mengamati bintang. Cerita ini sebenarnya cukup akurat tentang bintang-bintang."
Ternyata, kakak ini agak romantis juga, ya.
Meskipun, berbicara dengan murid perempuan SD yang sedang menangis itu jelas bukan hal yang biasa.
"Heh, hei. Ada apa tiba-tiba? Kok kelihatannya seperti aku yang membuatmu menangis."
Aku tidak butuh saputangan.
Lagi pula, tidak mungkin aku menangis hanya karena "Ginga Tetsudo no Yoru".
"Aku sebenarnya bercita-cita menjadi penulis novel."
Apakah kamu mengharapkan seorang murid SD akan berkata "hebat"?
Walaupun, mungkin itu cocok untuk seorang romantis sepertimu.
"Kalau ada sesuatu yang menyakitkan, kenapa tidak mencoba menulis novel saja?"
Begitu mudahnya dia mengatakannya.
Padahal menciptakan cerita itu sangat sulit.
"Kalau suatu saat kamu jadi penulis, beri tahu aku, ya."
Kamu terlalu banyak bermimpi.
Lagi pula, bagaimana aku bisa memberi tahumu?
"Kita berdua pasti akan jadi penulis novel, ya. Janji, oke!"
Haaah.
Aku sudah tidak punya kata-kata lagi.
◆◆◆
Setelah itu, beberapa kali aku pergi ke perpustakaan.
Namun, aku tidak bertemu lagi dengan "kakak dari Kereta Galaksi."
Tidak, mengatakan "tidak bertemu" terdengar aneh.
Seolah-olah aku ingin bertemu dengannya.
Tapi, jika ada kesempatan lain.
Jika suatu hari aku bertemu dengannya lagi.
Apakah aku sudah menjadi seseorang yang justru lebih diinginkan untuk ditemui olehnya?
Post a Comment