Translator: Fuuka (Liscia Novel)
Editor: Fuuka (Liscia Novel)
Interlude 3 - Shia
Sudah sejam berlalu sejak aku berpisah dengan Bereto.
“Orang itu jahat sekali… Sungguh.”
Luna yang sudah mandi dan membaca buku di kamarnya mengeluh.
“Ini sungguh pelecehan terburuk… Memberi hadiah yang membuatku tidak bisa fokus membaca…”
Saat membaca, hadiah berupa penanda buku itu masuk ke dalam pandanganku.
Saat itu, kejadian hari ini teringat dengan jelas.
Bukan hanya itu. Aku juga ingat perasaan saat tanganku dipegang.
“Haa…”
Akibatnya adalah ini. Aku tidak bisa memasukkan isi buku ke dalam kepala.
Aku terganggu oleh hal lain.
Ini adalah fenomena pertama bagi Luna.
Untuk menyelesaikan ini, aku harus menghilangkan penanda buku dari pandanganku.
Aku berpikir begitu, dan meletakkan penanda buku di tempat tidur di belakangku, tapi itu tidak ada artinya.
Kali ini, aku merasa cemas “tidak hilang kan”, dan aku tidak bisa tenang karena khawatir dengan belakang.
Aku benar-benar tidak bisa membaca.
Aku tidak bisa menikmatinya seperti biasa.
“A-aku tidak butuh hadiah merepotkan seperti ini…”
Sambil menghela napas, Luna yang sangat menyukai bukunya menutupnya dan bangkit dari kursi dengan tidak senang, lalu berjalan ke tempat tidur.
Dengan tatapan kesal, dia mengambil dua penanda buku itu dengan lembut.
“Dasar, gara-gara ini…”
Bisiknya.
“Gara-gara ini…”
Bisiknya.
“…Hehe. Sungguh ya…”
Dia tersenyum kecil segera saja.
Luna yang tidak bisa melupakan kebahagiaan hari ini, memeluk penanda buku itu di depan dadanya… dan berbaring di tempat tidur.
Post a Comment